Polda NTB Angka Kejahatan Turun 9 Persen Tahun 2025

PRES RILIS : Wakapolda NTB Brigjen Pol Hari Nugroho (Tengah Kanan), Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Muhammad Kholid (tengah kiri), Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat dan Diresnarkoba Polda NTB di jumpa pers akhir tahun 2025, Senin 28/12. (ist)

MATARAM (NTBNOW.CO)–Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat penurunan angka kejahatan sembilan (9) persen sepanjang tahun 2025. Sedangkan penyelesaian perkara kejahatan mengalami penurunan -8,74 persen.

Wakapolda NTB Brigjen Pol Hari Nugroho mengatakan capaian tersebut tetap berada dalam pola terkendali melalui langkah pencegahan, patroli dan penegakan hukum yang konsisten di jajaran Polda NTB.

“Fluktuasi angaka kejatuhan di tahun 2025 menjadi dasar penguatan strategi kepolisian berbasis wilayah dan jenis kejahatan. Sebagai bentuk respons adaptif Polda NTB dalam menjaga stabilitas Kamtibmas dan rasa aman masyarakat,” kata Wakapolda dalam Pers rilis akhir tahun 2025, Senin 28/12 di Mataram.

Selain penegakan hukum, Polda NTB juga terlibat aktif mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama di bidang Penguatan ketahanan pangan, dukungan Program MBG, pembangunan gudang jagung

Ketahanan Pangan dan Penertiban Tambang Ilegal

“Melalui program ketahanan pangan, dan penertiban tambang ilegal adalah langkah bagaimana Polda NTB benar-benar hadir ditengah masyarakat,” tuturnya.

Dalam pemberdayaan koperasi tambang emas di NTB, tugas Polisi adalah membatu administrasi dan biaya serta proses izin pertambangan rakyat dari 0 sampai dengan terbit Izin Pertambangan Rakyat (IPR) termasuk proses produksi, pelaporan koperasi hingga masyarakat mandiri dalam pengelolaan Sumber daya alamnya.

Tujuan koperasi tambang yakni untuk meningkatkan produk domestik regional bruto  (PDRB) dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional NTB dari – 0,82 persen menjadi 47,79 persen atau selisih pertumbuhan sebesar 48,61 pesen. Selanjutnya, menurunkan tingkat kriminal, menurunkan angka kemiskinan, mewujudkan iklim investasi yang sehat

Dari sisi keamanan, Heri menyampaikan situasi Kamtibmas masih terkendali, meskipun terdapat peningkatan kejahatan tertentu.

“Ada peningkatan beberapa kejahatan biasa, namun kejahatan yang meresahkan masyarakat justru menurun. Berarti berbagai langkah preemtif, preventif, reprensif berjalan dengan cukup efektif,” ungkapnnya.

Sepanjang tahun 2025, total gangguan Kamtibmas tercatat 7.820 kasus naik 524 gangguan atau 7,18 persen dari tahun 2024 yakni 7.296 gangguan. Trend gangguan Kamtibmas tertinggi pada bulan Oktober 2025 dengan 777 kasus dan bulan November 611 kasus.

Dalam penegakan hukum, Direktorat Reskrimum Polda NTB mencatat jumlah tindak pidana yang menonjol 4 kasus, yakni Pengrusakan Rumah Orang tua tersangka Brigadir Riska Sintiyani dengan enam (6) tersangka, penganiayaan Anggota Polres Kabupaten Sumbawa Barat dengan 6 tersangka. Pelecehan Seksual oleh Dosen UIN Mataram satu tersangka, dan  Pengrusakan Mako Polda NTB dengan tersangka 8 orang.

Direktorat Reskrimsus menangani Satu (1) kasus menonjol  yaini praktik pengoplosan beras bermerk palsu di wilayah Lombok Barat. Barang bukti yang disita 3.525 kilogram beras oplosan dengan tersangka oknum ASN inisal NA.

Sedangkan untuk kasus Narkoba, Direktorat  Ditresnarkoba mencatat kasus menonjol sepanjang 2025 enam (6) kasus dengan 15 tersangka, barang bukti yakni 8 kilogram, terdiri dari 7,8 kilogram Sabu dan sisanya Narkotika jenis Ganja.

Sebagai bentuk transparansi, Polda NTB juga memusnahkan barang bukti yang meliputi sabu seberat 339,643 gram, ganja seberat 2.491,47 gram, serta 46 butir pil ekstasi.

“Keamanan mejadi tanggung jawab kita bersama. Dan saya berharap tahun selajutnya angka gangguan Kamtibmas dan kejahatan di NTB terus menurun,” imbuhnya. (can)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *