Pengajian FSKR yang Membicarakan Masa Depan

Hari Minggu. 24 Agustus 2025. Udara sore di Selagalas, Kota Mataram, mendung, bahkan sempat geriimis yang bikin was was. Di sebuah rumah biasa, milik Abdus Syukur, Ketua Divisi Humas FSKR, berkumpul puluhan orang. Mereka datang bukan sekadar menghadiri pengajian rutin bulanan. Ada yang lebih dari itu.

Dua tokoh yang dituakan ikut hadir: H. Muhibbah dan H. Akhyar. Seolah menjadi penanda bahwa pengajian ini bukan hanya rutinitas seremonial. Ada nilai silaturahmi. Ada energi yang mengikat.

Siraman rohani diberikan oleh TGH Kamarullah. Lembut, tapi menohok. Tentang shalat sambil membawa Alquran. Tentang ulama yang kadang justru membuat bingung. Jawaban beliau sederhana. Tapi justru di situlah dalamnya. “Kembalikan ke diri masing-masing.”

Lalu, pengajian berlanjut menjadi diskusi. Bukan sekadar wacana. Tapi aksi yang nyata. Rencana besar: pemeriksaan kesehatan gratis. Dan penghijauan. Bukan sekadar menanam pohon. Tapi menanam harapan. Pohon nangka, yang akarnya kuat, batangnya kokoh, dan buahnya manis. Akan ditanam di sepanjang jalan Desa Ranggagata.

“Kita adakan bersamaan. Di Bencingah Desa Ranggagata,” ujar Ketua FSKR, H. Maskur, S.Pd.

Di tengah-tengah hadirin, seorang dokter spesialis, masih muda ikut bicara. dr. Dika. Ia tidak datang dengan teori, tapi dengan kesiapan. “Kami mendukung sepenuhnya,” katanya. Kalimat itu sederhana. Tapi artinya besar. Dukungan medis. Dukungan moral.

Dari sebuah rumah sederhana di Selagalas, lahir sebuah gerakan. Pengajian yang semula hanya tempat berkumpul, menjelma menjadi dapur ide sosial. Dari selawat dan doa, lahir rencana nyata. Dari diskusi ringan, tercetus kerja besar.

Begitulah FSKR. Ia bukan hanya forum. Ia menjadi jalan. Untuk merawat warga. Untuk menghijaukan desa. Untuk mempertemukan agama, ilmu, dan aksi.

Dan dari Selagalas sore itu, semoga tumbuh pohon-pohon baru. Bukan hanya nangka. Tapi juga pohon-pohon pengharapan. (red)

Keterangan Foto:

TGH Kamarullah (tiga dari kanan) foto bersama penasehat dan pengurus FSKR usai pengajian rutin. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *