Jadilah Kader Perekat Umat, Harapan Ketua KB PII NTB Saat Pelantikan 

Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Nusa Tenggara Barat (NTB) foto bersama.

MATARAM, NTBNOW.CO-Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2023-2027 dibawah kepemimpinan Ketua Umum, H Rachman Hakim, SH dilantik Ketua Umum Pengurus Pusat KB PII, Nasrullah Larada, S.IP, M.Si Sabtu, 9 September 2023 di Aula Tambora BPSDM NTB.

Tema yang diangkat dalam pengukuhan KB PII adalah Meningkatkan Peran KB PII NTB sebagai perekat ummat dan reaktulisasi nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alaamin. Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana tahun ini merupakan tahun politik, kata Rachman, usai dilantik.

Menurutnya, kader PII seperti di daerah lain menyebar kemana-mana, termasuk di antaranya masuk Orpol, tentu ini merupakan pilihan dari masing-masing kader. Namun, adanya perbedaan ini hendaknya tidak membuat kita bercerai berai. Tetap eratkan, sesuai dengan tujuan organisasi kita yaitu menuju tegaknya Izzul Islam wal muslimun.

Adanya perbedaan, seringkali menjadi penyebab adanya pertentangan satu sama lain, mengunggulkan pendapat, serta menganggap prinsip yang dipegang kubu lawan itu salah mutlak. Perlu diingat adanya perbedaan ini terjadi sejak manusia generasi awal diciptakan, perbedaan pendapat telah muncul dan menimpa anak manusia, katanya.

Adanya perbedaan yang ada pada diri kita hendaknya merupakan suatu rahmad bagi kita semua. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Khusus bagi keluarga besar PII NTB mari menjadi tauladan di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi perekat ummat, jangan malah menjadi kader yang suka mengadu domba apalagi menjadi promotor yang menciptakan suasana gaduh di muka bumi ini.

Mari, jadikan kita semua, kader PII menjadi perekat, pahami benar-benar arti perekat umat. pelajarilah, selamilah sedalam-dalamnya dan selanjutnya aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, harapnya.

Bicara soal PII, organisasi yang berdiri sejak 4 Mei 1947 tersebut, tujuan sangat mulai, yakni kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia.

Hadir saat pelantikan PW KB PII NTB, Gubernur NTB diwakili Karo Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi NTB, Roni Yuhaeri, M, Pi dan ratusan undangan lainnya, mulai dari kader PII yang berasal dari perwakilan seluruh NTB serta sejumlah OKP di Mataram.

Roni menaruh perhatian kepada KB PII dan hendaknya terus berkarya untuk kepentingan umat. Kami salut dan bangga, berbuat tidak mengenal batas usia. Karena di pundak kita semua ada amanah yang diberikan, katanya.

Seperti PII ini, yang berdiri sejak 1947, tentu sudah banyak berbuat untuk bangsa dan negera ini. Cita dan perjuangan yang dilaksanakan dan dirintis oleh pendahulu hendaknya tetap dilanjutkan. Ini tugas keumatan yang dibebankan kepada kita semua, harapnya.

Untuk susunan pengurus yang dilantik Dewan Kehormatan, ketua H.R Sri Bintoro Hadiwidjojo, S.Si dengan beberapa anggota diantaranya, Drs Lukman Hakim, H Zaini Bidaya, SH, MH. Dewan Pakar, ketua Ir H Marjan Qomar, MM, Dewan Pertimbangan, ketua Drs H.M Husni Thamrin, M.Pd dengan anggota Ir H Masnun Hasbullah, M,Eng.

Dewan Pengurus Ketua Umum, H Rachman Hakim diwakili masing-masing, M Wahyudi, SKM, M.Si, Bambang Parmadi, SE, Hablul Warid, M.Pd, Budi Wiryono, SP, Msi, Dra Hj Nurhayati Moerad. Sekum, DR Syarifinnur, SP, M.Si, dibantu, Suhaili, Zuhdi Arsyad dan Ade Arfa Putra R, S.Pd, sedangkan bendahara umum Indriani Azidiatuti, S.Pd dibantu Sinta Primasari, ST dan Hj Rohana Helmi, S.Pd.

Ketua Umum Pengurus Pusat KB PII Pusat, Nasrullah Larada, S.IP, M,Si berharap agar kader PII pada setiap daerah hendaknya terus berdiaspora, masuk ke semua lini kehidupan di tengah-tengah masyarakat, tak terkcuali masuk ke dunia politik. Masuknya kader PII ini tentu mengemban amanah untuk menjadi perekat, menjadi contoh bagi orang lain, harapnya.

Bicara soal program yang sudah banyak dilaksanakan oleh PII, selain kaderisasi, juga bagaimana agar memiliki amal usaha. Sebab suatu organisasi agar tetap bisa eksis, kedua komponen itu harus ada. Amal usaha sangat penting untuk kelanjutan organisasi, katanya. (kim/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *