NTBNOW.CO–Di era digital ini, mendirikan media bukanlah perkara sulit. Cukup dengan badan usaha (persyaratan Derwan Pers dalam bentuk perusahaan terbatas), bisa mendirikan media baik cetak maupun online. Maka jangan heran media pun tumbuh seperti jamur di musim imlek. Rabu, 2 Februri misalnya, berdiri lagi satu media. Namanya Suara Mandalika.
Peresmian media cetak dan online yang berkantor di Duman Lingsar itu, berlangsung sederhana. Dihadiri Kepala Diskomfotik Provinsi NTB yang diwakili Pejabat Fungsional Diskominfotik NTB, Hernawadi, SSos dan Wakil Ketua PWI NTB, H Abdus Syukur, SH.
Launching Media Suara Mandalika yang dikomandoi Soni Kastia, turut dihadiri pula Kepala Desa Duman Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Anggota Polsek dan Koramil Lingsar dan dan beberapa lembaga ormas, wartawan dan Lsm setempat.
Pejabat Fungsional Diskominfotik NTB, Hernawadi mewakili kepala Diskominfo provinsi NTB menyambut baik kehadiran Suara Mandalika ini sebagai media yang diharapkan bisa memberikan informasi, mengabarkan hal-hal yang baik tentang NTB. Terlebih terkait suksesnya pagelaran berbagai even internasional yang bakal segera digelar di Sirkuit Mandalika Loteng.
“Pemerintah provinsi NTB tentunya akan berupaya menjadi mitra terbaik dalam hal penyebaran informasi secara aktual, konstruktif dan terukur. Baik program unggulannya maupun prestasi-prestasi seperti MotoGP yang dapat meningkatkan ekonomi kepada masyarakat NTB,” imbuhnya.
Dia berharap Suara Mandalika bisa bersinergi dengan seluruh masyarakat dan pemerintah baik dari pemerintah yang di bawah seperti di Desa, Kecamatan dan Kebupaten sampai dengan Provinsi.
“Selamat untuk hadirnya media Suara Mandalika ini. Mudah-mudahan ke depan akan membawa perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan memberikan kecerdasan kepada masyarakat melalui informasi-informasi aktual dan kualitas informasi yang disajikan semakin baik,” pinta Hernawadi.
Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia NTB H Abdus Syukur SH juga mengucapkan selamat datang kepada Suara Mandalika.com baik online maupun cetaknya. Dia berpesan agar Suara Mandalika berupaya meningkatkan kualitas khususnya para wartawan. Salah satu caranya mengikut sertakan wartawan dalam kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang secara berkala digelar PWI bekerjasama dengan organisasi-organisasi lain, termasuk Dewan Pers.
“Ingat sebenarnya nara sumber (Narsum) berhak menanyakan wartawan yang datang kepadanya apakah Anda sudah kompeten atau belum,” katanya.
Dijelaskannya, dalam kaitan dengan kerja-kerja jurnalistik, teman-teman diharapkan juga membaca dan mengamalkan kode etik jurnistik. Sehingga tidak kemudian menimbulkan masalah ketika ada suatu berita atau permasalahan yang sedang diberitakan. “Jadi, ketika menggunakan rambu-rambu itu maka semua hal yang terkait dengan aturan itu sudah bisa diatasi. Artinya, ada rambu-rambu yang harus dipatuhi dan saya berharap juga kepada teman-teman di Suara Mandalika untuk mempelajari kode etik Jurnalistik itu,” tandasnya.
Dalam kaitan meningkatkan Wakil Ketua yang juga Ketua Serikat Media Siber (SMSI) NTB itu menyarankan media online dan cetak mengadakan pelatihan dengan mengundang para praktisi media dan PWI untuk menambah pengetahuan tentang jurnalistik dan manajemen keredaksian.
“Kualitas atau tidak, salah satu tolak ukurnya adalah kompetensi khususnya. Bagaimana bisa kompeten, tentu dengan mengikuti UKW,” katanya.
Untuk menjadi peserta UKW, ungkap dia, ada beberapa persyaratan, pengalaman Jurnalistik, rekomendasi dari pimpinan redaksinya dan Wartawan yang bekerja di Perusahaan Pers yang sudah terverifikasi Dewan Pers. “Dan satu hal yang paling penting setiap media harus berbadan hukum yang hanya fokus kepada usaha media,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala desa Duman, Suhardi,mengatakan, mudah-mudahan dengan diresmikannya media Suara Mandalika yang berkantor di wilayah desa Duman ini bisa membawa angin segar bagi NTB pada umumnya, khusunya bagi desa Duman Lombok Barat.
“Mudah-mudahan kehadiran Suara Mandalika membawa angin segar dalam menyajikan informasi yang baik sehingga masyarakat bisa menerima berita yang benar dan tidak mengandung provokasi,” singkat Kades. (has)