LOTENG, NTBNOW.CO- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat berkomitmen menghadirkan energi bersih sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Net Zero Emission (NZE). Dukungan itu diwujudkan salah satunya dengan melakukan optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) melalui upaya pemeliharaan berkala. PLTMH yang dipelihara kali ini adalah PLTMG Pengga yang berlokasi Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. PLTMH Pengga merupakan salah satu Unit Layanan di bawah naungan UPK Lombok yang memiliki kapasitas 400 kW.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menuturkan pemeliharaan Mayor Inspection merupakan upaya pemeliharaan periodik yang dilaksanakan setelah jam operasi mesin mencapai 40.000 jam. “Pemeliharaan ini berlangsung sejak tanggal 28 Desember 2023 dan selesai pada tanggal 22 Januari 2024 kemarin,” ujarnya.
Pemeliharaan Mayor Inspection di PLTMH Pengga ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keandalan mutu dan daya mampu dalam sistem kelistrikan di Pulau Lombok, yang menggunakan energi bersih dan ramah lingkungan. Sesuai kebijakan pemerintah daerah, Provinsi Nusa Tenggara Barat mencanangkan target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2050, lebih cepat sepuluh tahun dari target nasional.
PLTMH Pengga merupakan salah satu dari 11 PLTMH yang beroperasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari total 16,4 MW Pembangkit Listrik Tenaga Mini/Mikro Hidro yang ada di NTB, PLTMH Pengga telah menyumbang 2,4% energi baru terbarukan. Meskipun demikian, jika dibanding dengan PLTS yang bersifat intermittent atau berjeda dan tidak bisa dikonsumsi setiap saat bahkan sangat bergantung pada sinar matahari, PLTMH tergolong cukup konsisten dalam mensuplai energi listrik selama 24 jam, sepanjang debit airnya tidak mengalami penurunan volume.
“PLTMH sangat bergantung pada debit air, sehingga kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga sumber air tetap terjaga. Menjaga hutan, lingkungan dan alam dengan baik, berarti menjaga aliran air tetap ada dan memastikan PLTMH tetap bisa beroperasi dengan baik. Inilah wujud keberpihakan kita semua terhadap hadirnya energi bersih yang berkelanjutan di provinsi NTB” ungkap Djarwo.
Berkat kerja sama tim dari PLN Pusharlis, UPK Lombok dan ULPLTMH/S Tanjung, pemeliharaan Mayor Inspection berjalan dengan lancar. Setelah dilakukan pemeliharaan, dilanjutkan dengan tahap comisioning test. Dengan tingkat debit volume air yang sama, terdapat peningkatan daya pasok dari yang sebelumnya 80 kW menjadi 130 kW setelah dilakukan pemeliharaan. Daya pasok PLTMH Pengga bisa ditingkatkan lagi hingga 300 kW setelah nantinya dilakukan pembersihan di area water intake atau gerbang air, yang merupakan pusat pengaturan pengaliran jumlah besar kecilnya debit air yang diturunkan menuju turbin pada generator yang berasal dari bendungan.
“Adanya sedimentasi juga turut berdampak pada jumlah debit air yang memasok mesin di PLTMH, sehingga kami akan berkordinasi dengan pihak pengelola bendungan maupun pihak terkait agar kapasitas mesin PLTMH bisa segera dimaksimalkan dan mensuplai kebutuhan listrik masyarakat melalui bauran Energi Baru Terbarukan (EBT),” pungkas Djarwo. (red)