Laskar Sasak Apresiasi KBRI Laos, Kemenlu, Dinas Sosial Bambu Apus, Pulangkan 19 WNI Korban Trafiking

JAKARTA–Saat ini banyak kasus kasus trafiking serta kejahatan scrmer dan penipuan yang melibatkan negara Asia. Khususnya dan target mereka adalah Anak anak yang baru lulus sekolah dan kurang pengetahuan tentang tata cara kerja di luar negeri.

Baru baru ini 19 orang dari berbagai daerah terkena kasus yang sama. Dijanjikan kerja keluar negri dan di mingi imingi gaji yang memadai. “Ternyata begitu sampai negara tujuan tidak seperti yang diharapkan,” ujar PLT Laskar Sasak H.Samsudin.

Seperti kejadian baru baru ini yang terjadi di Laos, bersyukur pemerintah cepat ambil tindakan dan merespon. Sehingga 19 orang remaja tersebut berusia dari umur 18 – 27 itu dapat dievakuasi oleh KBRI LAOS.

“Sehingga kasus ini dapat selesai dengan baik,” ungkap Rafiul Hadi, Sekjen Laskar Sasak. Mmungkin ini menjadi acuan dan perlunya peran semua pihak terutama pihak keluarga yang sama sama memantau anak anak kita bila mau bekerja keluar negeri.

Pemulangan TKI 19 Orang tersebut terbagi menjadi 3 kloter. Laskar Sasak berkesempatan menjemput karena dari awal laskar Sasak membantu dan mendamping pihak keluarga. Dari membuat laporan 19 orang tersebut ke KEMENLU dan diterima dengan baik Herman,  staf Kemenlu.

Sehingga langsung ditindaklanjuti dan berkad kesigapan pihak KBRI LAOS (Pak Tomo & Bu Eti) anak anak tersebut bisa di evakuasi ke KBRI walaupun melalui diplomasi yang alot.

Sesampai di Jakarta ke 19 anak tersebut ditampung Dinas sosial Bambu Apus dan diberikan pengarahan serta pengetahuan untuk tidak lagi termakan janji janji pekerjaan diluar negri yang tidak pasti. “Terima kasih buat mba Rara dan Tim Bambu Apus Dinas Sosial yang sudah menerima laskar Sasak dengan baik dan 19 korban trafiking tersebut, ” paparnya.

Di kesempatan yang sama juga Pembina Laskar Sasak Dr Dzul menjelaskan Laskar Sasak adalah organisasi budaya masyarakat Lombok yang fokus pada bidang Budaya, Kesehatan pendidikan & sosial.

“Kami akan membantu siapapun yang butuh bantuan. Tidak hanya tertutup untuk warga Lombok yang di Jabodetabek. Juga terbuka untuk siapapun karena slogan dan moto Laskar Sasak adalah Silahturami dan Bersama menjaga kedaulatan NKRI,” paparnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *