JANGAN lewatkan kesempatan mencicipi Gado-gado Pak Udin jika Anda melintas di Jalan Jaksa, Jakarta. Sejak tahun 1985, kakek berusia 70 tahun ini menyajikan Gado-gado dengan sensasi pahit buah pare yang khas.
Nuryadin, yang akrab dipanggil Pak Udin, memiliki delapan cucu dari tiga anak. Ia melanjutkan usaha Gado-gado yang dirintis ayahnya sejak 1970-an di Jalan Jaksa. “Waktu itu saya ikut bapak, ya diajar. Setelah bapak meninggal tahun 1980, saya yang meneruskan,” ujarnya kepada Kilas NTB pada Kamis (01/08/2024).
Dengan gerobak sederhana di pinggir jalan, Pak Udin mampu meraih omset hingga Rp700 ribu per hari. “Ya omset segitu sampai dagangan (gado-gado) habis,” katanya.
Pria asal Kuningan, Jawa Barat ini mengakui bahwa dagangannya selalu ramai, terutama saat jam makan siang. “Buka dari jam 8.30 pagi, jam 2 siang ya sudah habis kalau ramai,” ungkapnya.
Dengan harga Rp18 ribu per porsi, Anda bisa menikmati Gado-gado yang terdiri dari potongan lontong, tahu goreng, rebusan sayur, kentang, buah pare, jagung, dan telur rebus yang disiram bumbu kacang segar. “Bumbu kacangnya dibuat langsung pas ada yang mau makan,” jelas Pak Udin.
Pelanggan juga bisa menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera. Meskipun harga cabai sedang naik, Pak Udin memastikan porsi Gado-gado tetap sama. “Gak ngaruh, porsinya tetap sama,” katanya sembari tersenyum ramah. (red)
Keterangan foto: Gado-gado Pak Udin Jalan Jaksa. Foto dan berita: Sofie.