BANJARMASIN (NTBNOW.CO)–Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menegaskan pentingnya pembukaan Meratus Geopark sebagai wahana kolaboratif yang melibatkan dukungan dari berbagai pihak.
Pada perayaan HUT ke-79 Kalimantan Selatan, fokus utama diberikan pada pentingnya keberadaan Meratus Geopark sebagai warisan alam dan budaya yang harus dijaga.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas LH pada pembukaan Maratus Geopark Great Culture di kawasan Kantor Gubernur Kalsel, Banjar Baru, Selasa, 20/08/2024.
Dalam rangkaian acara tersebut, pemecahan rekor MURI untuk kain Sasirangan sepanjang 5,7 kilometer yang dibentangkan oleh 6.000 peserta menjadi salah satu sorotan utama. Kain Sasirangan, yang merupakan warisan budaya Kalimantan Selatan, diangkat sebagai simbol kebanggaan daerah yang harus dilestarikan sejak sekarang hingga masa depan.
Ketua Dekranasda Kalsel, Hj. Raudatul Jannah (Odah Ocil), menyampaikan pentingnya dukungan banyak pihak dalam menjaga kelestarian kain Sasirangan, yang pada tahun 2013 telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kami bangga dengan kain Sasirangan dan berkomitmen untuk melestarikannya. Dengan peningkatan promosi kain ini, diharapkan serapan tenaga kerja dalam industri terkait juga akan semakin meningkat,” ungkap Odah Ocil yang calon kuat Gubernur Kalsel itu.
Meratus Great Culture Carnival, sebagai bagian dari perayaan ini, merupakan acara budaya yang dirancang untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya suku Dayak Meratus di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.
Karnaval ini menampilkan berbagai seni pertunjukan, seperti tarian tradisional, musik khas Dayak Meratus, pameran kerajinan tangan, dan atraksi lain yang menggambarkan kehidupan dan tradisi masyarakat Meratus.
Direktur Museum Internasional menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya suku Dayak Meratus, tetapi juga untuk menarik wisatawan domestik dan internasional ke Kalimantan Selatan.
Melalui karnaval ini, para peserta dan penonton dapat mengenal lebih dalam kekayaan budaya lokal sekaligus mendorong pelestarian lingkungan Pegunungan Meratus, yang merupakan rumah bagi suku Dayak Meratus.
Meratus Great Culture Carnival juga melibatkan partisipasi berbagai komunitas lokal dan seniman, menunjukkan solidaritas dan keragaman budaya di Kalimantan Selatan. (red)