BNPT Latih Santri Perkuat Pencegahan Radikalisme Melalui Dunia Maya

JOMBANG (NTBNOW.CO)– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melatih para santri dari puluhan pesantren di Jawa Timur dalam memperkuat aspek pencegahan narasi intoleran, radikalisme dan terorisme yang banyak beredar di dunia maya dalam kegiatan Pelatihan Santri Melalui Bidang Agama dan Multimedia Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur pada 14-17 Juni 2022.

Dalam pelatihan ini, santri dilatih untuk melakukan analisis dan literasi media sosial, pembuatan narasi perdamaian melawan propaganda radikalisme, pengelolaan dan pembuatan website, desain komunikasi visual dan pembuatan video.

“Di sinilah, saya kira generasi muda dari kalangan pesantren harus mengambil panggung dan berani mengambil ruang dalam kontestasi narasi di dunia digital,” jelas Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E yang mewakili Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H.

Para santri diharapkan dapat mengisi ruang publik dunia maya dengan konten bernilai Islam yang Rahataman Lil Alamin dan Hubbul Wathan Minal Iman. Santri milenial diharapkan tidak hanya mampu secara subtansi keagamaan, tetapi juga mampu menjawab tantangan kekinian dalam teknologi dan informasi.

“Pelatihan santri ini diharapkan mampu mencetak kader santri dengan wawasan Hubbul Wathan Minal Iman sebagai pelanjut sejarah dan amanat dari resolusi jihad yang pernah dikobarkan oleh para Kyai, Ulama dan kalangan pesantren,” lanjutnya.

Nisan menambahkan penyebaran paham intoleran, radikalisme dan terorisme terus meningkat melalui narasi propaganda, provokasi dan hasutan bernada intoleran, segregasi dan nilai yang bertentangan dengan semangat kebangsaan. Narasi tersebut membenturkan nilai agama dengan nilai-nilai kebangsaan untuk mempengaruhi generasi muda.

“Kalangan santri harus mempunyai kecakapan digital sebagai senjata dalam melawan narasi-narasi keagamaan yang kerap dieksploitasi dan dimanipulasi untuk kepentingan politik yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini,” katanya.

Dari hasil pelatihan ini para santri telah membuat website dan media sosial bernama Santri Keren Indonesia. Secara operasional Santri Keren Indonesia akan terus bersinergi dan didukung oleh BNPT dalam memproduksi konten. (bnpt/rls)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *