NasDem Diminta Dukung Iqbal-Dinda dengan Tulus, Meski Tak Pernah Dukung Saat Pilgub

MATARAM (NTBNOW.CO) Ini memang politik. Tapi yang diminta sekarang bukan politik transaksional. Tapi ketulusan.

Itulah permintaan Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Saan Mustofa, usai melantik Mori Hanafi sebagai Ketua DPW NasDem NTB, Sabtu (12/07). “Dukung Gubernur Iqbal dengan ikhlas,” katanya.

Padahal semua orang tahu, saat Pilgub 2024 lalu, NasDem NTB tidak berada di barisan Iqbal-Dinda.

Tapi Saan tidak peduli sejarah itu. Yang dia lihat: sekarang Iqbal adalah Gubernur NTB. Dan NasDem harus menjadi mitra strategis, bukan oposisi penuh prasangka.

“Tidak usah dukung dengan syarat. Tidak usah berharap balasan. Tidak usah hitung-hitungan. Dukunglah demi rakyat,” ujar Saan, seperti bicara ke cermin politik masa depan.

NasDem katanya ingin melihat NTB mendunia. Sama seperti tagline Gubernur.

Dan ya—NasDem sudah membuktikan sikap politik terbuka. Bahkan saat kalah di Pilpres 2024, partai ini tetap mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara total. Tanpa pamrih, katanya.

Lalu bagaimana dengan kekuatan NasDem di NTB?

Di DPR RI, mereka kuat. Tapi di DPRD Provinsi? Lemah. Belum cukup kursi untuk bikin satu fraksi penuh. Di situlah tantangannya.

Saan menyebut NasDem NTB “kuat di atas, kuat di bawah, tapi rapuh di tengah.” Kata-kata itu jadi tamparan sekaligus tantangan.

Kini semua harapan diletakkan ke pundak Mori Hanafi. Mantan Wakil Ketua DPRD NTB itu diminta segera turun ke bawah: konsolidasi, membangun struktur partai dari DPC sampai ranting, bahkan sampai ke TPS.

“Saya tahu ini berat,” kata Mori. Tapi dia tidak menolak. “Target kami: semua dapil terisi di 2029. Fraksi NasDem utuh di DPRD NTB.”

Mori mengakui, dari lima kursi kini hanya empat tersisa. Tapi dia tidak ingin terjebak nostalgia. Yang penting bukan menangis, tapi memetakan kekuatan. Lalu bergerak.

Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menanggapi dingin tapi terbuka.

“Saya ini gubernur untuk semua. Kami buka pintu selebar-lebarnya,” katanya.

Iqbal tahu siapa yang tidak dukung dia dulu. Tapi dia lebih tahu: sekarang dia memimpin NTB, bukan masa lalu. Dan siapa pun yang mau bersama-sama membangun NTB, silakan masuk.

Di panggung politik NTB, tidak semua kisah harus dimulai dari dukungan. Kadang, perjalanan baru justru dimulai dari keikhlasan. Seperti diminta oleh DPP NasDem kepada Mori Hanafi: dukung Iqbal-Dinda, tanpa pamrih, demi rakyat. Karena politik yang paling mahal itu—ketulusan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *