LOMBOK TIMUR (NTBNOW.CO)—Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat (NTB) gelar acara Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama ”Gembira Beragama” Rabu, 6 November 2024 di Aula Gedung Institut Teknologi Sosial dan Budaya Kesehatan Muhammadiyah Selong Lombok Timur.
Kegiatan yang cukup menarik ini, menurut Ketua FKPT Provinsi NTB, H Ruslan Abdul Gani, SH, MH dalam rangka moderasi beragama sekaligus untuk meningkatkan sinergitas antara BNPT, FKPT bersama lintas sektor guna mengantisipasi sejumlah kerawanan dan dinamika ancaman, tantangan, hambahatan dan gangguan (ATHG) di NTB serta penguatan masyarakat dalam mengantisipasi gerakan radikalisme dan terorisme.
Menurut Ruslan, sebagai warga negara Indonesia tidak boleh lengah akan adanya ancaman terorisme dan radikalisme ini. Sebab tidak menutup kemungkinan adanya teror tersebut ada di sekitar kita. ‘’Seperti beberapa waktu lalu di daerah kita ini ada yang ditangkap,’’ ungkapnya didampingi Ketua Bidang Agama FKPT NTB, DR H. Falahuddin.
Adanya gerakan yang dapat memecahbelah persatuan dan kesatuan harus dilawan secara bersama-sama dengan gerakan anti radikalisme di tengah-tengah masyarakat.
‘’Mari kita yang berkumpul di sini psang satu komitmen yaitu jaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam ikatan Bhineka Tunggal Ika,’’ ungkapnya.
Lantas dia menceritakan pada zaman dulu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan jika ada orang baru pindah atau sebagai pendatang, maka harus melapor ke RT, lingkungan dan saat itu dengan mudah mengetahui keberadaan pendatang. Namun sekarang, sampai berhari-hari bahkan cukup lama tidak tahu akan keberadan tetangga sekitar.
Pada sisi lain, Ruslan memberikan penegasan agar kita harus menjadi agen yang terus menyuarakan pentingnya toleransi dan semangat saling menghargai satu sama lain. ‘’Kita harus saling menguatkan atas tugas dan fungsi masing-masing, mulai dari antar instansi, antar toga, dan toma dan tokoh pemuda,’’ harapnya.
Begitu pentingnya mengantisipasi akan ancaman teroris dan radikalisme ini, sehingga BNPT bersama FKPT NTB terus bersinergi berkeliling untuk mensosialikan terkait dengan persoalan tersebut dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
’’Melalui kegiatan ini semua pihak akan dapat memahami secara utuh serta mengerti secara baik dan benar dampak buruk dari paham dimaksud,’’ paparnya.
Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut diikuti 100 peserta berasal dari lintas agama dan lintas organisasi kemasyarakatan serta organisasi mahasiswa yang ada di Lombok Timur. Cukup menarik masing-masing paparan yang disampaikan oleh narasumber nasional maupun daerah.
Mewakili dari BNPT tampil sebagai pembicara adalah, Danny Dwi Wulandari, M.Si, Analis Kebijakan Ahli Muda, membawakan materi terkait dengan Trend Perkembangan dan Upaya Penanggulangan Terorisme di Indoensia.
Intinya dia memberikan harapan kepada semua agar selalu waspada, karena walaupun trend kejadian teror pada tahun 2023 zero, namun harus tetap waspada. Begitu juga terkait dengan penangkapan pelaku teror dan radikal tiap tahun mengalami penurunan. ‘’Kondisi ini tidak lepas dari peran semua pihak,’’ ungkapnya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatutllah Jakarta, Prof Dr Andi Faishal Bakti, M.A, Ph.D. juga tampil dengan materi bagaimana akan pentingnya pemahaman terhadap agama masing-masing. Tidak ada dalam satu agama manapun di dunia yang mengajarkan tentang kebencian dan kekerasan. Semua agama bagaimana memgajarkan kepada ummat nya untuk selalu saling menjaga kedamaian.
Rektor Insitut Teknologi Sosial dan Kesehatan Muhammadiyah Selong, Drs H Moh Juhad, M.Ap juga memberikan meteri tentang moderasi beragama : Strategi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Berbasia Paham Agama dan Budaya Lokal.
Kegiatan ‘’Germbira Beragama’’ diakhiri dengan deklarasi damai tokoh lintas agama NTB. Inti dari deklarasi tokoh lintas agama yang dipimpin salah satu mahasiswa adalah selain setia kepada Pancasila dan UUD 1945 juga menjunjung tinggi semangat Kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan RI.
Serta menolak segala bentuk paham dan aksi radikalisme dan terorisme, siap menjadi pelopor moderasi beragama dan siap mendarmabhaktikan diri untuk tercapainya damai beragama dan damai bernegara serta siap menjadi teladan perdamaian ummat Beragama di Indonesia. (red)
Keterangan Foto:
Nara sumber saat menjadi pembicara ‘’Gembira Beragama’’ di Lotim. (rahman hakim)