LOMBOK BARAT (NTBNOW.CO)– Anggota DPR RI Fauzan Khalid mensosialisasikan pendidikan pemilih berkelanjutan kepada masyarakat desa Sengiggi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Fauzan mengungkapkan, salah satu strategi yang dilakukan untuk meningkatkan wawasan dalam upaya meningkatan kesadaran politik adalah melalui sosialisasi pendidikan politik kepada masyarakat
“Masyarakat jangan sekali-kali mengabaikan politik. Masyarakat harus memiliki wawasan dan pengetahuan cukup, terutama dalam proses rekrutmen kepemimpinan,” katanya.
Dia mengungkapkan, sosialisasi pendidikan politik, masyarakat paling tidak terus diingatkan tentang bahaya politik uang (money politics). Sebab, sejauh ini, dalam praktik politik, seringkali terjadi dan terdengar adanya praktik pembelian suara agar mendapatkan dukungan dalam pemilu.
Mantan Bupati Lombok Barat dua periode itu menjelaskan, praktik klientelisme, yaitu praktik patronase politik yang melibatkan petukaran dukungan dengan imbalan materi ini harus dicegah. Ini sudah sangat meresahkan dan membahayakan. Karena itu penyadaran masyarakat terus digalakkan melalui pendidikan politik.
Selanjutnya, di satu sisi, sanksi hukum terhadap pelaku money politics selama ini juga sulit ditindak karena terbentur batas waktu terkait dengan tindak pidana pemilu.
“Kalau tidak ada batas waktu terkait pidana pemilu, tidak akan selesai pemilu itu, karena ada proses banding, dan lain-lainnya.” jelasnya.
Pelaksanaan pemilu sejak reformasi sejauh ini berjalan cukup secara prosedural. Namun secara substansial, banyak kalangan menilai belum berjalan dengan baik, terutama praktik politik uang yang seringkali terjadi.
Ia juga mengajak, masyarakat menolak politik uang karena lebih banyak mendatangkan mudarat daripada manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat.
“Pilih sesuai hati Nurani bapak ibu. Lihat rekam jejak calon yang akan dipilih, juga kemampuannya dan jangan terbuai dengan berbagai informasi di berbagai saluran media, termasuk media sosial untuk tujuan sekadar pencitraan, tetapi harus betul-betul dicek dulu, supaya tidak salah pilih,” ujarnya.
Fauzan meminta agar masyarakat tetap peduli terhadap politik, karena semua produk perundang-undangan, bahkan anggaran untuk pembangunan merupakan keputusan politik.
“Makanya kita harus peduli dan tidak abai dengan politik,” imbuhnya.
Peserta sosialisasi pendidikan pemilih dari Desa Senteluk, Mukril Hakim mengaku mengapresiasi kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih yang melibatkan masyarakat. Sosialisasi ini sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan politik bagi masyarakat.
“Terima kasih Pak Fauzan yang sudah menjadi narasumber. Alhamdulillah, kami mendapatkan penjelasan yang baik. Insyaalloh kami yang menjadi peserta akan meneruskan ilmu yang bermanfaat ini kepada masyarakat lainnya,” ucapnya. (can)