JAKARTA (NTBNOW.CO)–Tahun 2024 menjadi babak penuh tantangan bagi dunia pers nasional. Kondisi iklim industri yang kurang menguntungkan membuat banyak media cetak besar terpaksa berhenti beroperasi, sementara pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan insan pers terus terjadi. Berdasarkan data, lebih dari 1.200 karyawan media massa, termasuk jurnalis, kehilangan pekerjaan sepanjang 2023 dan 2024.
Persaingan semakin ketat dengan dominasi platform digital global dan media sosial yang menyerap 75% pangsa iklan nasional. Hal ini membuat perusahaan pers lokal harus menghadapi tantangan berat untuk tetap bertahan. Menanggapi situasi ini, Dewan Pers menginisiasi berbagai langkah strategis demi memperbaiki ekosistem pers nasional.
Langkah Strategis Dewan Pers
Melalui siaran Persnya tertanggal 31 Desember 2024, Dewan Pers menyatakan, salah satu langkah penting yang dilakukan Dewan Pers adalah mendorong pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 32/2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas. Peraturan ini mengatur hubungan yang lebih adil antara platform digital global dan media lokal, termasuk dalam hal pembagian pendapatan iklan. Untuk mengawal implementasi perpres, Dewan Pers membentuk Komite Tanggung Jawab Platform Digital.
Selain itu, Dewan Pers tetap konsisten mengawal kebijakan yang mendukung kemerdekaan pers. Upaya ini diwujudkan melalui penolakan terhadap draf Rancangan UU Penyiaran yang dinilai bertentangan dengan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Kekerasan terhadap Wartawan
Isu kekerasan terhadap wartawan juga menjadi perhatian serius. Kasus-kasus seperti pembunuhan wartawan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya di Karo, Sumatera Utara, mencerminkan ancaman nyata bagi keamanan jurnalis. AJI mencatat 69 kasus kekerasan terhadap wartawan sepanjang 2024, termasuk pembakaran kantor media di Bogor.
Indeks Kemerdekaan Pers
Survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) tahun 2024 menunjukkan penurunan dari 71,57 pada 2023 menjadi 69,36 (cukup bebas). Penurunan ini disebabkan oleh tingginya kasus kekerasan terhadap wartawan dan ketergantungan media pada pemerintah daerah.
Program Peningkatan Profesionalisme
Demi meningkatkan kualitas jurnalis, Dewan Pers menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk 1.779 peserta, di mana 1.604 dinyatakan kompeten. Jumlah wartawan bersertifikat kompeten kini mencapai 30.074 orang.
Dewan Pers juga menggelar Workshop Peliputan Pemilu 2024 di 34 provinsi dan menyusun pedoman penting, seperti Pedoman Pencegahan Kekerasan Seksual dan Pedoman Perilaku Pers Profesional.
Tantangan Artificial Intelligence
Kecerdasan buatan (AI) menjadi disrupsi terbaru bagi industri pers. Untuk itu, Dewan Pers menyusun pedoman pemanfaatan AI dalam ruang redaksi dan mengadakan pelatihan serta seminar bagi wartawan profesional dan mahasiswa.
Anugerah Dewan Pers 2024
Dalam Anugerah Dewan Pers 2024, penghargaan lifetime achievement diberikan kepada almarhum Prof. Ichlasul Amal. Hendra Eka, fotografer Jawa Pos, dinobatkan sebagai wartawan terbaik, sementara Radio Elshinta terpilih sebagai perusahaan pers terbaik.
Dewan Pers mengakhiri tahun dengan harapan besar untuk kemajuan pers nasional. “Mari bersama merawat dan menjaga kemerdekaan pers demi peradaban bangsa yang lebih baik,” tutup Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu. (rls)
Keterangan Foto:
Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu. (ist)