LOBAR, NTBNOW.CO- Peringati hari guru nasional tahun 2023, ratusan Pemuda bersama warga Desa Kediri, Kabupaten Lombok Barat, menggelar festival dan kirab santri dengan mengelilingi jalan raya desa pada Sabtu (26/11) sore.
Pawai yang dimaknai sebagai napak tilas perjuangan para guru terdahulu ini dilakukan dengan berjalan kaki, sekaligus menampilkan atraksi drumband, hadrah, dari berbagai siswa madrasah.
Ketua Karang Taruna Desa Kediri Khaerul Amri menjelaskan, selain sebagai bentuk rasa cinta terhadap perjuangan guru di kalangan pondok pesantren. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengedukasi kalangan pemuda untuk mengetahui sejarah perjuangan para tokoh pendidikan islam di wilayah yang di kenal sebagai Kota Santri tersebut.
“Wilayah kita ini adalah gudangnya pendidikan islam yang di nahkodai para alim ulama di sejumlah Pondok Pesantren, jadi penting kemudian kita melaksanakan kegiatan seperti ini sebagai pengungkapan rasa bangga dan cinta kita terhadap para guru dan pemimpin kita di desa ini,” terangnya.
Tidak hanya menggelar kegiatan pawai, kata Pria yang akrab disapa Yongki ini. Para pemuda di desanya juga melaksanakan ziarah kubur ke pemakaman guru mereka yang sudah wafat, untuk memberikan doa serta harapan agar pendidikan islam tetap kokoh dan menyebar manfaat untuk umat.
“Alhamdulillah melalui moment ini, kami juga telah melaksanakan ziarah kubur ke pemakaman para masyayikh dan tokoh kita di kota santri ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kediri Fadholi Ibrahim mengatakan, Pemerintah Desa tentu akan menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas tahunan masyarakat, sebagai bentuk penghargaan kepada jasa para guru dan pejuang ilmu agama di Desa Kediri.
“Tiga rangkaian acara seperti Ziarah Kubur, Kirab dan Haul ini menjadi wujud kecintaan kita pada umaro, alim ulama dan Masyayikh di Desa ini, dan InsyaAllah kegiatan ini akan kita lakukan setiap tahun,” Kata Fadholi.
Lebih lanjut Fadholi menerangkan,selain menggelar kegiatan keagamaan, pemerintah Desa juga mengadakan Bazar Usaha Kecil Menengah (UKM) di Eks Kantor desa.
“Pusat acara yang ramai dengan warga dan peserta acara menjadi peluang ekonomi, jadi kita juga melaksanakan Bazar atau pasar murah dengan melibatkan UKM dan Distributor terdekat,” paparnya.
Selepas menggelar kegiatan pawai dan ziarah kubur tambahnya, Pemerintah Desa bersama warga juga nantinya akan melaksanakan haul akbar atau peringatan kematian para guru terdahulu yang telah membangun pendidikan Islam.
“Setelah acara ini, besok tepatnya pada tanggal 29 November, hari Rabu atau malam Kamis kita akan melaksanakan acara puncak yakni Haul akbar Masyayikh dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat,” tutupnya. (*)