ALAS- Setidaknya 50 taruna-taruni SMKN 1 Alas mengikuti intens Pelatihan Dasar Jurnalistik Sabtu, 25 September 2021 di aula sekolah menengah kejuruan kelautan Alas. Pelatihan ini diinisiasi Media Jurnalistik sekolah terkait sebagai bagian dari pengingkatan kapasitas dan kapabiliti anggota pers sekolah ini dalam mengemban tugas jurnalistiknya.
Kepala SMKN 1 Alas, Budi Susilo dalam sambutan pembukaan berharap output pelatihan dapat menjadikan taruna taruni SMKN 1 Alas, cakap dalam tugas jurnalistiknya dan dapat mengembangkan Mediasi Jurnalistik sebagai media yang diperhitungkan di Sumbawa.
Kepada ntbnow.co, kepsek enerjik ini mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini semata mata untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis siswa terutama karya jurnalistik.
“Saya berharap pelatihan ini bisa memberikan bekal para taruna taruni dalam mengembangkan bakat menulis dan dapat memberikan arti yang luas bagi media yang mereka kelola yaitu Mediasi Jurnalistik,” ujar Budi yang baru saja menjadi kasek di sekolah ini.
Sementara itu, Pemateri Fajar Rachmat dari Radar Sumbawa dalam sesi pelatihan membimbing siswa dalam pengenalan ragam tulisan pers seperti stright news, deep news dan artikel. Wartawan kondang Fajar lebih banyak berinteraksi dengan peserta melalui latihan untuk pengenalan tulisan pers atau jurnalistik. Di akhir sesi ia mengundang peserta pelatihan untuk menulis berita kegiatan yang berlangsung dan yang terbaik akan dimuat di Radar Sumbawa dan tentu saja bonus uang dan pulsa.
Sesi lain para taruna dan taruni dibimbing oleh Zubair Bontobahari dari ntbnow.co.
Dalam pengenalan Essai dan Feature, sesi ini diselingi dengan pengenalan karya feature dalam buku biografi “Memetik Bintang di Langit Korea”.
Zubair mengatakan bahwa keunikan dari dari dua karya tulis essai dan feature ini sama sama menggunakan prosa dan kedalaman pemaparan dari isu yang ditulis.
Ia juga mengempati peserta dengan latihan penulisan feature dengan tema “Pandemik Covid19 di Mata Saya.”
Di akhir sesi, Zubair Bontobahari menyerahkan tiga eksemplar buku biografi sang pengusaha muda Sumbawa yang tinggal di Bandung, Boris Syaifullah berjudul “Memetik Bintang di Langit Korea” sebuah nukilan kehidupan penomenal yang ia tulis beberapa tahun lalu. (zbr)