LOTIM -Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaiyah Darul Azmi Al-Masyhur Nahdlatul Wathan Penalet, Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru Kamis (23/6).
Bupati dalam sambutannya menceritakan sebuah teladan dari Al Magfurlah TGH M Zainuddin Abdul Majid yang memotivasi masyarakat untuk membangun pondok pesantren dengan memberikan bantuan berupa dana pembelian tanah.
Hal tersebut menjadi teladan betapa pentingnya berinvestasi atau mendukung pendidikan. Bupati mengungkapkan bahwa pendidikan menjadi amal jariah yang pahalanya terus mengalir. Sama halnya dengan pembangunan MI Darul Azmi Al Masyhur tersebut.
Bupati bahkan menyebutnya sebagai tiga dalam satu (3in1). Hal itu mengingat dalam pembangunan sebuah sekolah mencakup tiga hal, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh.
“Ketiganya tercakup di situ, kalau dalam bahasa sekarang namanya three in one atau tiga dalam 1 tempat,” ungkapnya.
Karena itu Bupati mengajak masyarakat setempat untuk membantu pembangunan MI tersebut.
“Sumbangan untuk ponpes yang akan dibangun akan terus mengalir sepanjang ponpes ini masih berdiri. Semua ilmu akan didapatkan dan diajarkan kepada anak-anak di Ponpes yang akan dibangun ini,” ungkapnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi atas pembangunan sekolah tersebut. Diakuinya kontribusi pihak swasta terhadap pendidikan di daerah ini sangat besar, utamanya mendukung usia lama sekolah masyarakat Lombok Timur.
Bupati juga mendorong agar masyarakat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti kejar paket A, B, maupun C, “jangan sampai ada yang putus sekolah,” pesannya. Kehadiran MI ini diharapkan dapat mengurangi persoalan pendidikan masyarakat Dusun Penalet.
Sementara itu Ketua pembangunan MI Darul Azmi Sarijul Basri menyampaikan anggaran pembangunan MI berasal dari swadaya masyarakat Desa Wakan. Diharapkan MI ini nantinya berkembang menjadi pondok pesantren, menambah jumlah sarana pendidikan bagi masyarakat setempat.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bangkesbangpoldagri, Camat Jerowaru, Kades Wakan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat. (has/pl)