Ustadz Mukhlis Raih Gelar Doktor dalam Pendidikan Agama Islam di UIN Mataram

Ustadz Mukhlis. Foto: istimeaa.

MATARAMM (NTBNOW.CO) – Hari ini menjadi momen istimewa bagi Ustadz Muhammad Mukhlis, seorang guru ngaji di Bale Qur’an Al-Mukhlisin Kediri, Lombok Barat. Pada 10 Agustus 2024, Ustadz Mukhlis diwisuda di Kampus UIN Mataram dan resmi meraih gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Gelar doktor ini merupakan puncak dari perjalanan panjang dan penuh perjuangan dalam mengejar impian dan cita-cita. “Ini adalah hasil dari dedikasi dan kegigihan dalam menuntut ilmu,” ujar Ustadz Mukhlis kepada NTBNOW.CO.

Sehari-hari, Mukhlis dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak dan masyarakat di lingkungannya, khususnya di wilayah Kediri, Lombok Barat.

Dengan latar belakang sederhana, Mukhlis tetap gigih menuntut ilmu meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan keterbatasan. Berkat ketekunan dan semangat yang tinggi, ia berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dengan prestasi gemilang.

Disertasi yang ia pertahankan berjudul “Implementasi Pemikiran Pembaruan Pendidikan Islam TGH Ibrahim Al Khalidy di Lombok,” yang sukses dipresentasikan di hadapan para profesor beberapa bulan lalu.

“Alhamdulillah, ini semua berkat doa orang tua dan keluarga, terutama dukungan dari istri yang selalu memberi semangat,” kata Mukhlis, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Da’wah Provinsi NTB.

Keberhasilan meraih gelar doktor ini menjadikan Ustadz Mukhlis sebagai kebanggaan keluarga dan komunitasnya. Gelar yang ia sandang kini membuka peluang baginya untuk berkontribusi lebih luas. Selain menjadi guru ngaji dan Ketua Harian Dewan Dakwah NTB, Mukhlis juga dipercaya sebagai Dekan Fakultas Dakwah di IAI Nurul Hakim Kediri. Dengan peran-peran ini, ia memiliki kesempatan lebih besar untuk menyebarkan ilmu dan nilai-nilai ke-Islaman kepada masyarakat.

Kisah inspiratif Ustadz Mukhlis ini membuktikan bahwa pendidikan adalah hak setiap orang, tanpa memandang latar belakang atau profesi. Dengan tekad yang kuat, Mukhlis, yang berlatar belakang sebagai guru ngaji, mampu meraih gelar akademik tertinggi.

“Gelar doktor ini akan menjadi bekal berharga untuk terus mengabdi dan memberikan manfaat yang lebih besar, baik di dunia pendidikan maupun di tengah masyarakat. Doakan agar kami bisa semakin berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyebaran nilai-nilai ke-Islaman, serta terus menjadi teladan bagi generasi muda di mana pun berada,” tutupnya. (kim)