TNGR Bakal Terapkan Rinjani Zero Waste 2025

MATARAM (NTBNOW.CO)–Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan menerapkan Rinjani Zero Waste pada 2025 untuk syarat pendakian ke Gunung Rinjani. Hal tersebut lantaran banyaknya sampah yang berserakan di tempat itu.

Polisi Kehutanan sekaligus penanggung jawab penanganan sampah di Gunung Rinjani I Gusti Ketut Suarta mengatakan, program Rinjani Zero Waste untuk mengurangi sampah di jalur pendakian. Sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah sampah masuk ke Gunung Rinjani.

“Program 2025, arahan pimpinan yaitu menyediakan bahan makan dan minuman tidak dalam kemasan steropom, plastik. Ini akan diarahkan menggunakan kemasan ulang dan yang bisa diisi ulang, refill dan reuse,” katanya kepada ntbnow.co di Mataram, Senin 18/11.

Dia mengungkapkan, program tesebut sudah diakomodir oleh Standar Oprasonal Prosedur (SOP) dan sudah disondingkan dengan menerapkan tefill and rieve (Isi ulang dan ambil kembali) yang artinya pendaki yang terking harus menpecking dengan menempatkan bahan yang menggunakan plastik dengan bahan yang bisa direvil.

Sedangkan barang-barang yang tidak bisa di harus menggunakan kemasan aslinya itu akan menjadi catatan khusus nanti.
“Contohnya mie instan di sobek aja kemasnaya  nanti di taruh dalam taperwere. Termasuk sayurnya minum menggunakan tambler dan cerigen. Intinya sampah yang dibawa naik harus di bawa kembali,” ungkap Gusti.

Menurutnya, untuk mendukung program Zero Waste 2025 menuju rinjani bebas dari sampah plastik, TNGR memiliki tujuh kelompok binaaan terkiat penanganan sampah.

Tugas dari kelompok tesebut nantinya akan melakukan pemilahan sampah di pintu keluar dan sampah-sampah yang bernilai ekonomis akan di manfaatkan oleh masyarakat.  Kemudian yang tidak bisa diolah akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Jadi prosedurnya ketika sudah sesuai pendakian, sampah itu harus di laporkan ke pintu keluar sekaligus dicekout. Kemudian nanti pengunjung atau porter dia lanusng memilah sesui dnegan jenisnya, dipilih organik dan anorganik,” sebut Gusti.

Dengan program Zero Waste ini nantinya, ide kreatif para pendaki akan muncul, seperti bagaimana mempecking barang yang akan dibawa tanpa ada plastik, treopom atau bahan-bahan yang berpotensi menjadi sampah.

Gusti berharap kerja sama dari semua pihak untuk mimendung Rinjani bebas dari sampah sampah di jalur pendakian sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah sampah masuk ke Gunung Rinjani.

“Kami minta kerja samanya untuk semua pihak untuk semua mendukung dan mendorong program Rinjani Zero Waste ini,” imbuhnya.

Manajer Geowisata dan Trekking Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark Lalu Ramli mengatakan, sangat mendukung rencana program BTNGR  terkiat Rinjani  Zero Waste menjadi program yang paling pas untuk mengurangi sampah di Rinjani.

“Untuk mengurangi sampah di Rinjani pencegahan diawal itu sangat pas, karena jadinya sampah yang dibawa Gunung Rinjani itu kan jadi berkurang kalaupun bisa nol sampah,” katanya.

Persoalan sampah di Gunung Rinjani sudah berlarut-larut dan beraneka jurus yang di terapkan terkiat sampah di kawasan konservasi itu. Namun hasilnya hingga saat ini belum maksimal, lantaran banyak faktor yang harus terpenuhi.

Menurutnya, program pack in dan pack out hingga saat ini susah untuk diimplementasikan, karena terkendala Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang. Sehingga program tersebut dirasa tidak bisa dijalankan dengan maksimal.

“Konsep Zero Waste ini memnag secara logika  itulah yang paling masuk akal untuk mengurangi sampah. Karena semua pendaki harus menanggalkan sampahnya sebelum masuk ke kawasan, disitu letak kata kunci efektivitas untuk mengurangi sampah,” ungkapnya.

Program Zero Waste ini, Ramli mengaku, pihaknya sudah melakukan uji coba untuk sejak 2022 hingga 2024 dengan melibatkan pendaki perempuan seindinesia untuk melakukan pendakian pendakin minim sampah.

“Jadi intinya pengunjung itu harus secara sadar membawa barang bawaan yang tidak potensi sampah sama sekali, dan itu suatu hal yang bukan mustahil, dan semua bisa disiasati. Prinsipnya yang kita bawa kegunung itu apa yg kita butuhkan,” ungkap Ramli.

Dia meminta kepada semua pihak untuk mendukung program Zero Waste Rinjani 2025 menuju Rinjani nol sampah.
“Itu tugas kita bersama dan semua pihak untuk membatu edukasi ini, Ayo kita dukung menuju rinjani nol sampah,” imbuhnya.

Senada, pelaku pariwisata Gunung Rinjani, Muhammad Karisma Putra mengatakan, sangat mendukung program Rinjani Zero Waste oleh BNTGR itu, Namun meminta agar konsiten untuk menerapkan aturan baru tersebut.

“Jalankan saja dulu, tapi harus konsiten, jangan setengah-setengah dan hanya formalitas,” tegasnya.

Pria yang bertugas sebagai Guide Gunung Rinjani itu juga mengaku, saat pendakian banyak sampah pendaki yang dibawa turun tidak di cek dengan baik, bahkan hanya ditimbang.

“Iya ini jadi acuan nantinya, kan kalau Rinjani Zero Waste sudah di berlakukan maka sampah yang akan dibawa juga sedikit, mari kita dukung,” pungkasnya. (can)

Gunung Rinjani (dokntbnow.co)