MATARAM (NTBNOW.CO)– Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat sebanyak 202 pendaki Gunung Rinjani masuk dalam daftar hitam (blacklist) karena tidak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengelolaan sampah selama pendakian. Sebagian besar dari mereka merupakan pendaki asal NTB.
Polisi Kehutanan sekaligus penanggung jawab pengelolaan sampah Gunung Rinjani, I Gusti Ketut Suarta, mengungkapkan data ini dihimpun sejak April hingga September 2024.
“Faktanya, pendaki asal NTB mendominasi daftar blacklist karena tidak membawa turun sampah mereka,” ujarnya kepada NTBnow di Mataram, Kamis (14/11).
Gusti menjelaskan bahwa BTNGR menerapkan sistem pengelolaan sampah dengan skema Pack In dan Pack Out, di mana barang bawaan pendaki yang berpotensi menjadi sampah dicatat saat memasuki kawasan pendakian. Setelah turun, barang bawaan tersebut diperiksa kembali di pintu keluar. Ketidaksesuaian jumlah barang bawaan menjadi indikator pelanggaran yang dapat berujung pada sanksi blacklist.
” Jika sampah yang dibawa naik tidak sesuai dengan yang dibawa turun, sanksi blacklist akan diberikan sesuai SOP,” jelasnya.
BTNGR juga menggandeng Forum Wisata Lingkar Rinjani di Sembalun untuk menangani sampah. Selain itu, empat titik CCTV telah dipasang untuk memantau aktivitas pendaki, dan pengawas ditempatkan di Danau Segara Anak untuk memastikan kebersihan area perkemahan dan sampah pendaki.
“Ada pengawas di Danau Segara Anak untuk memastikan area perkemahan dibersihkan dan sampah dibawa turun. CCTV juga digunakan untuk memantau aktivitas pendaki dan satwa di kawasan Rinjani,” tambah Gusti.
Hingga September 2024, sampah yang berhasil dibawa turun oleh para pendaki, TO, guide, pendaki umum maupun kegiatan pembersih oleh komunitas mencapai 26 ton.
“Jumlah tersebut juga mencakup hasil cleanup dari berbagai komunitas yang peduli dengan kebersihan Gunung Rinjani,” katanya.
Gusti mengimbau para pendaki untuk selalu mematuhi SOP dan memastikan perlengkapan mereka lengkap sebelum mendaki.
“Kami terus mendisiplinkan pengunjung agar menjadi pendaki yang cerdas. Bawa turun sampah Anda, mari bersama-sama merawat kawasan konservasi ini,” pungkasnya. (can)