MATARAM (NTBNOW.CO)–Rinjani Travel Mart (RTM) kembali hadir pada tahun 2024. RTM 5 ASITA yang akan digelar mulai 4-6 November itu, akan menghadirkan lebih dari 100 buyer dari berbagai negara dan 50 seller. Target transaksinya sebesar Rp 17 miliar.
Hal itu dikatakan Ketua ASITA, Dewantoro Umbu Joka, di Mataram, Senin, 28/10/2024.
Ia mengungkapkan RTM 4 yang diselenggarakan pada 2022 di kawasan wisata internasional Sembalun, Lombok Timur, berhasil mencatat transaksi hingga Rp 15 miliar. Untuk RTM 5 ini, target transaksi diperkirakan mencapai Rp 17 miliar rupiah.
Sebagaimana diketahui, RTM merupakan sebuah acara tahunan unggulan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB.
Even ini merupakan ajang pertemuan bagi pelaku usaha pariwisata, baik nasional maupun internasional, yang bertindak sebagai “seller” dan “buyer”. Dalam momentum yang dikenal sebagai Rinjani Travel Mart, seller dan buyer akan bertemu untuk menjalin transaksi bisnis yang menguntungkan bagi sektor pariwisata.
Acara ini memberikan dampak positif bagi produktivitas para pengusaha yang terlibat. “Dengan transaksi langsung antara seller dan buyer, diharapkan kunjungan wisatawan, baik domestik (inbound) maupun luar negeri (outbound), semakin meningkat,” katanya.
Tujuan utama dari RTM lanjut ketua ASITA yang juga wakil ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB itu adalah mendukung peningkatan pendapatan daerah dan devisa negara melalui sektor pariwisata.
Dengan mengusung tema *Collaboration & Harmony for Sustainable Tourism*, RTM 5 diselenggarakan di Kota Mataram dan akan mengadakan post-tour di sejumlah destinasi wisata bagian selatan NTB.
Pak Wanto panggilan akrab ketua ASITA itu menjelaskan pada tahun 2024, NTB menargetkan kunjungan sebanyak 2,5 juta wisatawan. Dengan pembagian 60% wisatawan domestik dan 40% wisatawan mancanegara. Upaya promosi yang dilakukan oleh asosiasi pariwisata di NTB, termasuk melalui RTM 5, berperan penting dalam pencapaian target ini.
Kegiatan promosi yang berkelanjutan dan berkualitas diyakini dapat memperkokoh daya tarik NTB sebagai destinasi utama, baik bagi wisatawan dalam negeri maupun internasional.
RTM 5 kali ini masih menurut ketua ASITA akan menghadirkan lebih dari 100 buyer dari berbagai negara dan 50 seller yang siap mengikuti agenda table top. Pertemuan antara seller dan buyer ini diharapkan menghasilkan transaksi wisata yang signifikan. Dengan target transaksi sebesar Rp 17 miliar, RTM 5 diharapkan mampu memberikan gambaran tentang potensi wisatawan yang dapat didatangkan ke NTB serta dampak ekonominya bagi masyarakat setempat.
Selain mendorong transaksi wisata, acara seperti RTM ini juga memberi kontribusi besar dalam peningkatan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan. Melalui evaluasi yang dilakukan oleh para agen wisata dari luar NTB, industri pariwisata lokal diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas fasilitas dan layanan di berbagai destinasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan layanan bagi wisatawan menjadi salah satu fokus utama yang akan terus diperhatikan dalam upaya memajukan pariwisata NTB.
Sementara itu, Penasehat ASITA NTB, Akram Wirahadi, menegaskan pentingnya kolaborasi semua elemen untuk memajukan sektor pariwisata di NTB. Kerja sama ini mencakup pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Setiap pihak harus memahami dan menjalankan peran masing-masing. Pemerintah daerah, misalnya, perlu menetapkan kebijakan dan regulasi yang mendukung.
Akram juga menyatakan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan akan membawa manfaat bagi semua pihak terkait. “Jika kunjungan wisatawan meningkat, dampaknya akan dirasakan oleh semua elemen,” ujarnya. (red)
Keterangan gambar:
Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Oja (pegang mik) memberikan keterangan pers di kantor BPPD, Senin (28/10).