MATARAM (NTBNOW.CO)– Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) menggelar Pendidikan dan Pelatihan Pramuwisata Muda Mandiri Tahun 2024 di Aula Rinjani Museum NTB, Mataram.
Acara yang berlangsung selama lima hari (15-19 Juli) ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata NTB yang diwakili oleh Kepala Bidang Kelembagaan, Mawardi ST, MPar
Ketua BPPD NTB, H. Sahlan, beserta anggotanya, Badrun dan Abdus Syukur, turut hadir dalam acara tersebut.
Mawardi menyambut positif pendidikan dan pelatihan ini, menggarisbawahi pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kemampuan pramuwisata. “Sebagai pembawa warta, baik buruknya tergantung pada pramuwisata,” kata Mawardi.
Dia juga menyatakan bahwa masih terdapat penyampaian yang berbeda-beda tentang sejarah objek wisata, sehingga seminar untuk menyamakan persepsi tentang pariwisata sangat dibutuhkan. “Kita mesti satu bahasa dalam mempromosikan pariwisata agar wisatawan tidak bingung,” tambahnya.
Mawardi berharap pendidikan dan pelatihan ini menggunakan kurikulum yang baku terkait pariwisata. Dia juga menekankan pentingnya profesionalisme pramuwisata dan mengingatkan agar tidak menggabungkan profesi sebagai pemandu dengan agen travel.
Kabid Kelembagaan ini juga menyebut museum sebagai destinasi penting dan sumber ilmu pengetahuan. “Museum ini gudangnya ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
Mawardi berharap NTB bisa mencapai target 2,5 juta wisatawan pada tahun 2024, meskipun sebelumnya sempat terdampak gempa.
Ketua DPD HPI, HL Fatwir Uzali MPd, menjelaskan pendidikan dan pelatihan ini diikuti oleh 47 dari 56 pendaftar, termasuk pramuwisata yang bekerja di kapal pesiar.
Fatwir juga menjelaskan jenjang kompetensi atau lisensi pramuwisata yang dibedakan berdasarkan warna: hijau untuk lisensi muda, kuning untuk madya, dan merah untuk anggota utama. “Pramuwisata kita harus berintegritas dan menguasai materi guiding,” jelasnya.
Ketua Panitia, Dr. Jumadil, menambahkan bahwa acara ini diharapkan membawa manfaat dan dampak positif bagi para anggota HPI. (red)