JAKARTA (NTBNOW.CO)-– Isu kemandirian ekonomi dan pengembangan Pondok Pesantren (Ponpes) menjadi salah satu prioritas utama Gubernur NTB terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal (LMI).
Dalam pertemuan dengan Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar, Sabtu (14/12), LMI menegaskan pentingnya sinergi untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan dan peran pesantren dalam pembangunan.
Sebagai lulusan Ponpes Assalam Surakarta, LMI menilai pesantren adalah pilar utama dalam mencetak generasi unggul yang berkarakter. Ia juga menekankan pentingnya program-program keumatan yang lebih terarah agar mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Prof. Nasaruddin Umar. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk memajukan pesantren dan ekonomi umat di NTB,” ujar LMI.
LMI memaparkan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat di NTB. Dengan jumlah pesantren yang melebihi sekolah negeri, pesantren di NTB menjadi kekuatan besar dalam membangun pendidikan berbasis keagamaan yang berkualitas.
“NTB bukan hanya dikenal sebagai provinsi seribu masjid, tapi juga seribu pesantren. Untuk itu, kemandirian pesantren harus kita dorong, termasuk melalui pengembangan ekonomi pesantren,” ungkap LMI.
Program kemandirian ini juga sejalan dengan visi Iqbal-Dinda untuk melibatkan generasi muda NTB, termasuk santri dan santriwati, dalam pembangunan daerah. LMI menekankan pentingnya peran pesantren dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Dukungan Penuh dari Kemenag
Menag Prof. Nasaruddin Umar menyatakan keyakinannya terhadap kepemimpinan LMI. Ia menilai LMI memiliki wawasan, pengalaman, dan reputasi yang baik untuk memajukan umat di NTB.
“Kemenag siap mendukung penuh langkah Pak Iqbal. Dengan kapasitas dan niat baiknya, saya yakin NTB akan semakin maju, khususnya dalam sektor keagamaan,” kata Menag.
LMI juga menyoroti pentingnya peran Kantor Wilayah Kemenag NTB dalam mendukung program-program keumatan, termasuk penguatan pesantren sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Pesantren di NTB harus menjadi motor penggerak bagi kemajuan daerah, tidak hanya dalam pendidikan tapi juga pemberdayaan ekonomi,” tegas LMI.
Sebagai elemen penting dalam sejarah perjuangan bangsa, pondok pesantren di NTB memiliki potensi besar untuk terus berkembang. LMI berharap pesantren dapat memainkan peran signifikan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga wadah untuk mencetak generasi penerus yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tutup LMI. (rls)
Keterangan Foto:
Gubernur NTB terpilih, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal (LMI) ketika bertemu dengan Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar, Sabtu (14/12/2024). (Foto: istimewa)