MATARAM (NTBNOW.CO)—Wings Air resmi membuka dua rute penerbangan baru dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) menuju Malang dan Banyuwangi. Rute Lombok–Malang mulai beroperasi pada 15 Desember 2025, disusul Lombok–Banyuwangi pada 21 Desember 2025.
Corporate Communication Strategy Lion Air Group, Danang Mandara Prihantoro, menjelaskan bahwa kedua rute tersebut akan dilayani pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi dengan frekuensi empat kali seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
“Ini bentuk pelayanan terbaik kami untuk masyarakat,” ujarnya, Rabu (10/12).
Danang menyebut pembukaan rute baru ini didorong tiga kebutuhan utama:
1. Mempermudah mobilitas masyarakat dari dan menuju Lombok.
2. Mendukung percepatan ekonomi NTB, terutama penguatan peran BIZAM sebagai simpul konektivitas Bali–Nusra.
3. Mempercepat distribusi produk UMKM dan logistik yang selama ini mengandalkan jalur darat dan kota transit.
Waktu tempuh menjadi jauh lebih efisien:
Lombok–Malang: 1 jam 10 menit
Lombok–Banyuwangi: 1 jam 20 menit
Rute ini juga membuka koneksi lanjutan ke lebih dari 10 kota, termasuk Kupang, Waingapu, Tambolaka, Bima, Sumbawa, Makassar dan Balikpapan.
Tarif penerbangan dibuka mulai Rp 900.000, setelah melalui kajian kelayakan bersama pemerintah daerah, pengelola bandara dan pelaku pariwisata.
Efek Domino untuk Pariwisata Lombok
Danang menegaskan rute baru ini akan memperkuat sektor wisata Lombok. “Rute, maskapai dan destinasi adalah hubungan simbiosis mutualisme. Kami mempromosikan destinasi, dan destinasi ikut mempromosikan rute.”
Ia mencontohkan Desa Wisata Bilebante yang berpeluang memanfaatkan kedatangan wisatawan dari Malang dan Banyuwangi untuk memperluas pasar. Menurutnya, keberhasilan rute tidak hanya bergantung pada maskapai, tetapi juga pada ekosistem lengkap: bandara, hotel, asosiasi perjalanan, desa wisata hingga UMKM.
“Ekosistem pariwisata Lombok kini inklusif. Semua pihak berbagi data, strategi dan kampanye untuk memastikan Lombok menjadi destinasi favorit,” ucapnya.
Pertumbuhan Penumpang BIZAM Tembus 2,4 Juta
General Manager Angkasa Pura Indonesia Cabang Lombok, Aidil Philip Julian, mengungkapkan bahwa hingga November 2025, BIZAM telah mencatat 2.478.000 penumpang, melampaui total tahun 2024 sebesar 2.380.000 penumpang. Saat ini, bandara menangani rata-rata 76 pergerakan pesawat per hari.
Meski demikian, kapasitas bandara masih sangat besar, “BIZAM mampu melayani 7,4 juta penumpang per tahun, sementara realisasi baru 2,4 juta. Ruang pertumbuhannya masih sangat luas,” jelas Aidil.
Pasar Eropa Melesat, China Mulai Pulih
Aidil menyebut pasar Eropa menjadi kontributor utama pertumbuhan penumpang internasional:
United Kingdom tumbuh 21%
Jerman dan Belanda stabil
Meski pasar China melambat, ia optimistis pemulihan akan segera terjadi seiring meningkatnya konektivitas via Bali serta kenaikan penumpang transit dari berbagai kota di China.
Frekuensi penerbangan VCR ke Bali yang mencapai lima kali sehari turut memperkuat jejaring penerbangan Bali–Nusra. “Bali sukses karena branding yang kuat. Lombok sedang menuju ke sana dengan karakter alam dan budaya yang unik,” ujarnya.
Aidil menekankan bahwa strategi konektivitas harus berbasis keunikan destinasi, karena konektivitas yang terbangun akan mendorong sektor pendukung seperti hotel, laundry, rental kendaraan, kuliner dan UMKM.
Target Okupansi 70 Persen untuk Rute Baru
Keberhasilan rute Lombok–Malang dan Lombok–Banyuwangi akan diukur dari penjualan tiket bulan pertama. Target okupansi minimal 70 persen sebagai syarat menuju titik cost recovery.
“Jika semua pihak berjualan bersama, rute ini akan berkelanjutan. Satu tahun penuh dengan okupansi stabil berarti rutenya sehat dan layak,” tutup Aidil. (can)












