MATARAM (NTBNOW.CO) – Aroma perubahan kepemimpinan di tubuh Partai Gerindra NTB mulai tercium pekat. Nama Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal disebut-sebut akan menerima SK Ketua Gerindra NTB dari DPP Gerindra. Desas-desus ini semakin menguat dengan rencana kunjungan Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ke NTB pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Dalam politik, tidak ada yang benar-benar kebetulan. Muzani datang, SK diduga ikut terbawa. Tapi Iqbal menjawabnya dengan kalem, “Wallahu a’lam bisshowab.”
Iqbal Gantikan Pathul?
Kabar ini sebenarnya sudah bergulir pelan tapi pasti sejak dua bulan terakhir. Lalu Muhammad Iqbal digadang-gadang akan menggantikan Lalu Pathul Bahri sebagai Ketua DPD Partai Gerindra NTB. Tak sekadar isu liar, ini dipercaya banyak pihak sebagai manuver serius. Apalagi Iqbal dikenal sebagai “anak kesayangan Prabowo”.
Jika benar, maka Gerindra NTB akan memasuki era baru: era gubernur memimpin partai. Sebuah langkah besar di bumi gora.
Agenda Muzani: Wartawan dan Banjir
Dikonfirmasi soal isu SK, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal tak ingin buru-buru membenarkan. “Kedatangan Pak Muzani itu dalam kapasitas sebagai Ketua MPR RI,” tegasnya.
Menurut Iqbal, agenda utama Ahmad Muzani adalah membawa 100 wartawan parlemen ke NTB. Tujuannya? Membantu mempromosikan pariwisata dan potensi daerah NTB ke tingkat nasional.
“Ini bentuk dukungan beliau kepada NTB,” ujar Iqbal kepada wartawan, Jumat, 11 Juli 2025.
Selain itu, Muzani juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah lokasi terdampak banjir di Mataram. Bentuk empati, katanya. Dan tentu saja, bantuan kemanusiaan juga akan dibawa.
Tapi Ada Undangan Khusus…
Meski versi resmi menyebut agenda kunjungan bersifat kenegaraan, sumber internal menyebut lain. Dalam undangan internal Partai Gerindra NTB, tertulis jelas: seluruh pengurus, kader, dan kepala daerah terpilih dari Gerindra akan dikumpulkan dalam satu forum tertutup.
Mereka percaya, kunjungan ini bukan semata urusan MPR. Tapi juga urusan SK. Ya, SK Ketua DPD Gerindra NTB.
Namun lagi-lagi, Gubernur Iqbal tetap irit bicara. “Saya tidak pernah bicara dengan beliau dalam kapasitas sebagai kader Gerindra. Saya minta bantuan beliau dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR,” tutupnya.
Kalimat penutup itu cukup menohok. Politik memang sering berjalan dalam dua jalur: resmi dan simbolik. Dan, kadang kita tidak tahu yang mana yang lebih menentukan. (red)
Keterangan Foto;
Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal. (ist)