MATARAM (NTBNOW.CO)– Kebakaran yang melanda jalur pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara (KLU), menyebabkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara jalur tersebut untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Kepala Balai TNGR, Yarman, mengungkapkan bahwa penutupan jalur pendakian dilakukan sebagai langkah antisipasi setelah kebakaran terdeteksi melalui aplikasi Sipongi pada Rabu, 13 November 2024, sekitar pukul 07.30 WIB. Titik api ditemukan di sekitar jalur pendakian Senaru, berdasarkan laporan dari guide dan porter yang melintas di jalur tersebut.
“Informasi awal menunjukkan titik api berada di sekitar Batu Ceper,” kata Yarman kepada NTBnow.
Polisi Kehutanan Ahli Madya, Koordinator Perlindungan, Pengamanan, dan Kebakaran Hutan TNGR, Daniel A Rosang, menyatakan bahwa sejak 13 November, tim gabungan dari TNGR, kepolisian, dan masyarakat telah diterjunkan untuk memantau lokasi kebakaran.
“Tim pendahulu telah diturunkan untuk memastikan lokasi dan merencanakan pemadaman,” kata Daniel. Saat ini, kebakaran masih aktif dan sudah mendekati area punggungan Senaru. Namun, luas lahan yang terbakar masih dalam proses penghitungan.
“Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab kebakaran, apakah disebabkan oleh kelalaian pendaki, puntung rokok, atau sisa bara api,” ujarnya.
Kapolsek Bayan, Iptu I Wayan Cipta Naya, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan TNGR Senaru untuk memastikan penanganan kebakaran berjalan dengan baik.
“Saat ini api sudah padam, namun tim masih terus memantau kemungkinan adanya titik api yang tersisa,” tambahnya. Sebanyak 25 personel dari gabungan TNGR, TNI, Polri, masyarakat peduli api, serta instansi pengendali perubahan iklim terlibat dalam penanganan kebakaran ini. (can)