SUBANG, NTBNOW.CO–Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Pelabuhan Internasional Patimban telah menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Menko Airlangga mengapresiasi peran Pelabuhan Patimban yang telah menghubungkan Kawasan Industri penting di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan pasar internasional sejak beroperasi pada tahun 2021.
Menurut Menko Airlangga, Pelabuhan Patimban bukan hanya menjadi simbol pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam membangun infrastruktur berkelanjutan untuk mendorong kemakmuran masyarakat. “Dalam periode Desember 2021 hingga Desember 2023, Pelabuhan Internasional Patimban telah berhasil melakukan aktivitas bongkar muat domestik dan internasional dengan jumlah yang signifikan,” kata Airlangga, dalam keterangan dari laman Kemenkominfo.
Menteri Airlangga Hartarto menekankan pentingnya mengoptimalkan investasi besar dalam pembangunan Pelabuhan Patimban untuk menjadikannya sebagai world-class terminal. Pelabuhan ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak ekonomi nasional tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada Kawasan Metropolitan Rebana, yang mencakup tujuh Kabupaten/Kota di sekitarnya.
Menurut estimasi, Kawasan Rebana diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16%, menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 4,39 juta, dan meningkatkan investasi sebesar 7,77%. Selain itu, Pelabuhan Patimban juga mendukung proposal pembangunan Kawasan Industri dengan nilai investasi mencapai Rp169,5 triliun, fokus pada produksi semi konduktor, elektronika, dan petrokimia.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban juga dianggap sebagai solusi untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi ke pelabuhan, serta membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta melalui pembagian arus kendaraan ke arah Patimban. Dukungan infrastruktur seperti Jalan Tol Akses Patimban dengan total biaya investasi Rp5,02 triliun diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan efisiensi logistik di Indonesia.
Menko Airlangga menyatakan bahwa Pelabuhan Patimban juga menjadi urat nadi untuk pengembangan Kawasan Rebana dan mendukung Kawasan Industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. “Produk otomotif Indonesia, terutama yang diekspor ke negara seperti Jepang dan Singapura, diharapkan dapat menggunakan Pelabuhan Internasional Patimban sebagai jalur ekspor yang optimal,” kata Airlangga.
Dengan berbagai inisiatif pembangunan dan dukungan pemerintah, Pelabuhan Internasional Patimban diharapkan akan terus memainkan peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. (red)