Prestasi Gemilang, Kafilah NTB Peringkat 9 Nasional

MALUT–Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist tingkat Nasional ke-26 di Provinsi Maluku Utara, menorehkan prestasi gemilang bagi kafilah NTB. Seakan tidak  mau kalah dengan Para Atlet PON Papua, para Penghafal Al-Qur’an dan Qori’ Qori’ah asal NTB telah menggetarkan dinding-dinding hati para hadirin dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Terlebih menghafal Al-Qur’an yang terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6.236 ayat bukanlah perkara mudah kecuali bagi orang-orang yang telah diberikan keistimewaan oleh Allah SWT.

Sebagaimana dilaporkan para pendamping kafilah dari Malut melalui medsos, kafilah NTB berhasil menempati peringkat ke 9 Nasional dengan prestasi:
1. Juara 1 (satu) golongan Tilawah Dewasa Putri atasnama Yuni
2. Juara 3 (tiga) golongan Tahfiz 30 juz atasnama Rozzaq
3. Harapan 1 (satu) golongan Tahfiz 5 juz Putri atasnama Arfah Wulandari
4. Harapan 2 (dua) golongan Tafsir Bahasa Arab Putri atasnama Annisa Maulida
5. Harapan 3 (tiga) golongan Tahfiz 30 juz Putri atasnama Salwa Salsabila.

Amirudin, SE Kepala Sub Bagian Sarana Prasarana Spritual Biro Kesra Setda Provinsi NTB sebagai salah satu official yang mendampingi kafilah NTB mengungkapkan, di tengah segala keterbatasan karena recofusing anggaran berkali-kali, kegiatan pemusatan latihan yang biasanya dilakukan selama tiga minggu dipersingkat menjadi hanya tiga hari.
Itupun hanya satu hari latihan yang efektif yaitu pada hari ke dua karena hari pertama cek in di Grand Legi hotel jam 12 siang dan pada hari ke tiga langsung berangkat ba’da Subuh ke Bandara Bizam.

Menyiasati minimnya waktu berlatih tersebut kata Amir, para official memeras otak dengan menggabung pelatih dan peserta untuk tinggal di satu rumah BTN yang disediakan Pemprov Maluku Utara. Penggabungan pelatih dan peserta tersebut tidak lazim dilakukan karena para pelatih sekaliber TGH Fathul Aziz Musthofa, Pimpinan Pondok Peantren Al-Aziziyah sekaligus peraih juara internasional menghafal Al-Qur’an di Makkah itu harus tidur satu kamar dengan anak-anak. Official berdalih agar waktu berlatih bisa lebih maksimal. Padahal sejatinya hal tersebut bagian dari strategi penghematan pembiayaan. Rupanya ikhtiar dan semangat berkobar di tengah segala keterbatasan pembiayaan diijabah oleh Allah melalui kemurahan hati Gubernur Maluku Utara yg menggratiskan biaya penginapan.

“Alhamdulillah anak-anak kita sangat bersemangat  dalam berlatih menjelang detik-detik tampil di Panggung,” ucap Amir.

Dalam hal ini peran para pelatih yang begitu ikhlas dan tidak mengenal lelah lanjut Amir, tentu menjadi salah satu faktor keberhasilan anak kita di kancah nasional.

Satu hal lagi yang masih mengganjal dan menjadi tanda tanya besar bagi Amir adalah apakah Pemprov NTB akan memberikan perlakuan yang sama (penghargaan) kepada mereka yang mengolah otot (atlet PON Papua) dengan mereka yang mengolah otak (Para Penghafal Al-Qur’an)?

Amir juga menginformasikan dari Malut kalau malam ini (malam minggu) masih di Maluku. “Insya Allah besok pagi (Minggu, 24 Oktober) terbang Maluku-Jakarta-Lombok,” katanya.

Dia juga mendapat informasi Diskominfotik ditugaskan menyiapkan acara penyambutan bersama Biro Umum dan akan disambut  Gubernur /Wagub dan para pimpinan daerah lainnya. (ham/has)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *