JAKARTA (NTBNOW.CO)– Menyongsong Indonesia emas 2045, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., mengajak generasi muda untuk waspada terhadap propaganda radikal terorisme di media sosial.
Dia menjelaskan saat ini Indonesia sudah memasuki era bonus demografi di mana penduduk usia produktif lebih dominan dibandingkan penduduk usia non-produktif. Ke depan, bonus demografi ini akan menentukan keberlangsungan negara sehingga saat ini SDM tidak hanya dituntut untuk memiliki hard skill yang baik, tetapi beradab yang baik.
“Sering sekali pengaruh ajakan terorisme itu melalui media sosial, ini harus kita antisipsasi ajakan mereka (kelompok teror) yang mengedepankan kekerasan karena kita ingin bangsa ini maju secara pemikiran,” kata Kepala BNPT dalam dzikir akbar bersama alim ulama dan masyarakat di Masjid K.H. M. Yusuf, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (18/6).
Mengingat tidak ada masyarakat yang imun terhadap radikalisme dan terorisme, Boy Rafli mengatakan pihaknya menggandeng tokoh lintas agama untuk mengedukasi serta mengajak masyarakat untuk peka terhadap propaganda atau ajakan kelompok teror. Dia menekankan bahwa narasi keagamaan yang digaungkan kelompok teror, yang menghalalkan kekerasan terhadap sesama umat manusia, tidak sesuai dengan kaidah agama dan prinsip negara.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai ada pihak-pihak tertentu yang mengajak untuk menjadi bagian dari kelompok mereka (kelompok teror) dengan menghalalkan kekerasan yang tidak cocok dengan nilai agama, prinsip berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila, nilai hukum dan etika moral bangsa,” imbuh Boy. (bnpt/rls)