MATARAM (NTBNOW.CO)–Penurunan angka stunting di Kota Mataram yang satu tahun lebih cepat dari target nasional merupakan hasil kerja kolaboratif lintas bidang dan institusi. Kerja kolaboratif terbukti menjadi kunci keberhasilan dalam menurunkan angka pravelansi stunting secara signifikan. Bahkan mencapai angka satu digit.
Hal tersebut dipaparkan Walikota Mataram, H Mohan Roliskana, pada Minggu (02/06/2024), dalam kegiatan Gebyar Tenaga Kesehatan Kota Mataram yang digelar di Sangkareang.
“Dengan upaya bersama, Pemerintah Kota Mataram telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting di bawah 14 persen. Satu tahun lebih cepat dari target nasional yang telah ditetapkan. “Kerja kolaboratif adalah kunci,” ungkapnya di hadapan ribuan peserta kegiatan yang pertama di NTB ini.
Menurutnya melalui upaya bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram, PKK Kota Mataram, GOW Kota Mataram, dan Dharma Wanita Persatuan Kota Mataram, dalam keberhasilan menurunkan angka prevalensi stunting, patutlah untuk diapresiasi, dan menjadi inspirasi semua pihak. Bahwa kerja kolaboratif adalah salah satu kunci keberhasilan.
Selain itu, dalam kegiatan Gebyar Tenaga Kesehatan dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi, Mengabdi untuk Negeri” ditegaskan orang nomor satu di Kota Mataram ini, sinergi dan kolaborasi antarseluruh elemen tenaga kesehatan adalah kunci utama untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Tenaga kesehatan memberikan peran sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan derajat kesehatan Masyarakat.
Kesehatan dianggap sebagai fondasi dari segala upaya pembangunan. Tanpa masyarakat yang sehat, segala usaha dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial tidak akan berjalan optimal.
“Pertama, peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan harus diutamakan agar masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan dengan mudah. Kedua, edukasi tentang gaya hidup sehat, kebersihan lingkungan, dan pentingnya vaksinasi harus terus digalakkan. Ketiga, pentingnya pengembangan kompetensi dan kapasitas tenaga kesehatan sejalan dengan perkembangan zaman. Dan yang terakhir, kolaborasi antar sektor mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga ekonomi harus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat,” pungkasnya mengurai langkah strategis peningkatan derajat Kesehatan Masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan, selain sebagai gawe tenaga Kesehatan yang pertama di NTB, dirinya berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang. Semakin banyak organisasi kesehatan yang terlibat dalam kolaborasi ini, sehingga keberhasilan menurunkan angka stunting di Kota Mataram dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
“Kesuksesan ini membuktikan kolaborasi yang solid setiap tantangan kesehatan masyarakat dapat diatasi, dan visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai dengan bersinergi dan berkolaborasi untuk kesejahteraan bersama,” tegasnya dengan penuh senyum. (TK-Diskominfo)