TANGERANG, NTBNOW.CO– Diskusi terbuka yang membahas tentang manusia dan aneka rupa pengetahuannya, serta pengalamannya, serta tema-tema menarik akan diselenggarakan secara berkala.
“Diskusi yang diberi nama Forum Senja ini terbuka untuk umum, tidak tersekat-sekat oleh politik, agama dan kelompok,” kata Direktur Eksekutif Forum Senja, Dr HM Harry Mulya Zein yang memimpin rapat persiapan diskusi periode April 2024.
Rapat yang berlangsung Rabu, 27 Maret 2024 menggunakan aplikasi zoom. Pertemuan online itu dihadiri pengurus Forum Senja.
Mereka antara lain Dr Harry Mulya Zein, sehri-hari sebagai dosen Institute Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri Jakarta, Dr Zarmansyah dosen London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, Dr Bahagia Gantoe (psikolog), Karim Paputungan, Yanto Soegiarto, M. Nasir, dan Ayu Yulia Yang (keempatnya profesional di bidang pers), Sudarno (pendidik), dan Thomas Chandra (pensiunan Kementerian Perhubungan).
Diskusi Forum Senja ini adalah lanjutan dan perluasan dari diskusi dalam bahasa Inggris yang dijalankan secara mobile. Sejak satu dekade silam, diskusi yang membahas intisari buku itu terhenti karena kesibukan para anggotanya.
“Sekarang dikemas dalam bentuk baru, kekinian dengan memanfaatkan teknologi informasi terbaru berbasis internet,” kata Nasir yang menyampaikan program Forum Senja.
Dipilih nama Forum Senja, kata Nasir, karena nama itu sederhana, mudah diingat, dan memberi nuansa psikologis mendalam. Senja, adalah ujung waktu siang menjelang malam, yang strategis bagi kita untuk merefleksikan apa yang telah kita lakukan sepanjang hari, dan merencanakan kegiatan malam yang bebas untuk pribadi, lepas dari segala urusan pekerjaan dan kedinasan, beristirahat, dan tidur untuk kehidupan hari esok.
Kegiatan Forum Senja berorientasi pada pemuliaan manusia dan pengetahuannya dalam banyak hal, menempatkan pengalaman dan kiprah manusia di panggung utama sebagai contoh kebaikan.
Operasionalnya, Forum Senja menyelenggarakan diskusi yang diniatkan sebagai wadah sedekah pengetahuan/ilmu, memanggungkan pengalaman yang bermanfaat.
“Dalam forum ini selain bersilaturahmi, kami juga berbagi semangat dan penghormatan kepada sesama warga senior melalui kesempatan bicara/bercerita atau sharing yang kita dengarkan bersama,” kata Harry Mulya Zein.
Harry memutuskan pertemuan diskusi berbasis internet, bisa online, hybrid, atau pertemuan langsung. “Tergantung situasi. Kesepakatannya diskusi dua minggu sekali tiap bulan. Tetapi kalau ada tema yang mendesak harus dibedah, ya bisa kita laksanakan kapan saja,” kata Harry.
Menariknya diskusi ini dilaksanakan tanpa harus menggunakan makalah atau powerpoint. Bebas.
“Apa yang tersimpan dalam pikiran, disampaikan. Jadi tanpa powerpoint atau makalah. Tapi yang sudah menyiapkan presentasi powerpoint atau makalah juga dipersilakan,” kata Nasir.
Siapa saja peserta diskusi? Diutamakan warga senior, termasuk pensiunan, politisi, atau pebisnis/pengusaha, dan agamawan.
Menurut Harry, diskusi akan membahas isu terkini, tentang kehidupan sehari-hari seperti bisnis, sosial, politik, dan budaya. Baik dalam praktik maupun teori.
“Juga soal religi dan humaniora. Semua diharapkan bermanfaat untuk kehidupan,” kata Harry yang mantan Sekretaris Daerah Kota Tangerang itu.
Kegiatan Sosial
Platform Forum Senja adalah non-profit. Selain menggelar diskusi, ada kegiatan sosial lain menyertainya yaitu memberi perhatian kepada kaum papa, orang sepuh yang sudah tidak punya akses ekonomi.
Karena itu tidak menutup kemungkinan kegiatan sosial ini didanai dengan bantuan sponsor dari berbagai pihak.
Dari serangkaian kegiatan Forum Senja, bisa dikemas menjadi buku-buku tematis dan sosok.
Buku diterbitkan dengan cara dicetak dan elektronik (e-book).
Bahkan juga untuk ikut merasakan kehidupan modern, Forum Senja akan menyediakan forum-forum kecil dengan format semacam podcast. Narasumber diskusi yang materinya dinilai sangat menarik, akan diminta untuk wawancara khusus dengan format podcast. (*)