Puisi Wina Armada Sukardi        

*Roda*

 

Mari jalankan kendaraan kita.

 

_Grreeeng, grreeeng, grreeeng…._

Hanya jika mengemudi dengan penuh kepedulian

kita dapat mengendalikan roda kendaraan

berbegar ke arah mana

Itu pun perlu waskita terhadap kendaraan lain

agar selamat pada tujuan.

 

_Grreeeng, grreeeng, grreeeng…._

Mengendalikan roda kehidupan pribadi selit belit

Roda diri terletak antara hati dan otak.

Terlampau

murad mengapai tahta dan harta

bakal melucur tanpa

haluan

bersilang sengketa

menerjang dan menggilas yang tak bersalah

 

Perilaku jumud

menahan roda mandeg

cuma tersekap menatap kemajuan zaman.

 

_Grreeeng, grreeeng, grreeng…._

Kesepadanan selang seling menginjak gas cita-cita dan rem hawa nafsu

membentuk jiwa kuat percaya diri dan aman.

 

Roda yang terkendali

membawa selamat

Roda yang dikuasai loba

malah menggilas diri sendiri.

 

_Grreeeng, grreeeng, grreeeng…._

Roda apapun pastilah bulat

dan letaknya selalu di bagian bawah

Betapapun tinggi keinginan

jika roda pribadi ditempatkan di atas

kehilangan darma

hanya jadi pajangan belaka

Posisi di atas belum tentu berkah dan berkemasalatan

Berada di bawah tetap dapat meluncur meraih berkah dan mujur.

 

_Grreeeng, grreeeng, grreeeng….._

 

Jakarta, 1/5/2023

 

 

=====

 

Puisi “Benda” sehari-hari karya Wina Armada Sukardi, tahun 2023:

 

16. Roda

15. Kantong Plastik 2

14. Sepatu 1

13. Tirai

12. Pulpen

11. Sajadah 1

10. Palu

9. Sapu

8. Koper

7. Tempat Tidur

6. Lift

5. Kai Kafan

4. Meja Makan

3. Tangga

2. Kursi

1. Pintu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *