WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, MPd mengunjungi Bank Sampah Mountrash yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Dompu, Jumat (23/12).
“Alhamdulillah, Bank Sampah ini mampu mengurangi sampah satu ton dalam sehari, kapasitasnya kita dorong untuk terus bertambah,” ujar Wagub.
Bersama Bupati Kabupaten Dompu, H Kader Jaelani, bank sampah yang bekerja sama dengan PT Mountrash Avatar Indonesia sejak Januari silam menggunakan Dropbox ATM Bank Sampah yang menggunakan Aplikasi Mountrash dengan cara diunduh, Scan QR pada DropBOX dengan App Mountrash, dan memasukkan botol plastik ke dalam DropBOX. Untuk jenis sampah yang ingin dimasukkan telah tertera dalam aplikasi.
Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Mountrash menyiapkan mesin ATM Sampah dalam upaya mengurangi timbulan sampah plastik di NTB. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB mencatat jumlah sampah plastik yang dihasilkan masyarakat di NTB sekitar 300 ton per hari.
Melalui mesin ATM Sampah, penanganan sampah di NTB dilakukan berbasis teknologi. Masyarakat yang membawa sampah botol plastik dan kaleng ke ATM Sampah, akan mendapatkan cuan yang langsung masuk ke akun Mountrash yang dapat diunduh di Android. Satu botol plastik atau kaleng dihargai sebesar Rp 50.
“Mesin ATM Sampah ini sangat cocok ditaruh di semua kawasan. Dropbox ATM Sampah ini bisa ditaruh di perumahan, sekolah, perkantoran, pertokoan. Karena mereka pasti menghasilkan sampah plastik,” kata Titik Nuraini, Co founder Mountrash
“ATM sampah ini kita ingin kembangkan ke seluruh NTB. Bank sampah yang saat ini masih tradisional harus menabung dengan buku tabungan sekarang bisa digitalisasi, di urus secara online,” tambahnya.
Pemkab Dompu saat ini baru memiliki sarana dan pra sarana 11 dump truck kapasitas 8 M3, 3 unit amrol dengan kapasitas 6 M3, dan 9 unit kontener sampah. Sementara perkiraan jumlah produksi sampah oleh 247.732 orang penduduk Dompu sekitar 375,35 M3 per hari atau 137.003,3 M3 per tahun. Sehingga sampah yang bisa terangkut dalam satu harinya hanya 130 M3 per hari atau setara dengan 35 persen.
Bekerja sama dengan Mountrash Avatar Indonesia, Pemkab Dompu mendorong terbentuknya bank sampah di sekolah – sekolah dan bank sampah Desa/Kelurahan sebagai bentuk inovasi untuk menghindari sampah tersebut 100 persen masuk ke TPA. Dari bank sampah mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari rumah dan di area publik. Hasil pemilahan itu diharapkan dapat dikelola Bank sampah menjadi barang bernilai ekonomi hingga 30 persen. (Anang)