MATARAM, NTBNOW. CO -KPH Pusat yang diwakili wakil ketua Pengurus Pusat, Surya Anom menghadiri Dharma Santi yang diadakan Aliansi Pemuda Hindu Lombok (APHL) di Taman Mayura Minggu, 28 Mei 2023.
Ketua Dewan Pembina APHL, Anak Agung Made Jelantik B dalam sambutannya menekankan perlunya pemurnian dalam kondisi beragama atau keagamaan Hindu Dharma saat ini.
Makna pemurnian dimaksud sejalan dengan pemikiran dan jalan yg dilakukan oleh PHDI-P hasil Mahasaba Luar Biasa.
Surya Anom menjelaskan pengaruh Sampradaya sudah berurat berakar akibat dari penyebaran yang massive dan tersetruktur yang dimulai ketika dikuasainya PHDI oleh Sampradaya di sekitar tahun 2001.
Jadi perjuangan pemurnian saat ini bukanlah pekerjaan mudah, seperti makan cabe yg langsung terasa pedasnya.
Perjuangan pemurnian memerlukan waktu yang cukup panjang dan ketahanan mental serta kesabaran luar biasa. Sehingga tidak ada kata mundur atau putus asa. Karena jika momen ini lepas atau pemurnian terhenti, maka target konversi sampradaya akan menjadi kenyataan. Dan setelah itu terjadi kata Anom maka Hindu Dharma Dresta Bali akan punah. Begitu pula Budaya Bali yang adiluhung akan ikut punah atau diganti dengan budaya Hare Krsna dan Sai Baba.
Saat ini, perjuangan ini tidak hanya harus menghadapi kelompok Hare Krsna, Sai Baba dan Sampradaya lainnya, yang merupakan organisasi transnasional asing. Tapi juga harus menghadapi PHDI MS XII dan organisasi yang mengaku bernafas Hindu. Yang mana pengurusnya banyak pengikut Sampradaya, yang patut diduga sebagai tempat persembunyian parasit Sampradaya.
Untuk itu lanjut Surya Anom, perlu persatuan umat Hindu Dharma di seluruh Indonesia umumnya dan Bali khususnya. Karena hanya dangan persatuan yang akan mampu menghentikan pengaruh organisasi organisasi yang menjadi tempat persembunyian Sampradaya.
“Dengan persatuan umat Hindu Dharma juga memberi kekuatan PHDI yang sesuai AD ART untuk bergerak menghindarkan umat. Khususnya generasi muda dari pengaruh Sampradaya,” tegas Surya Anom. (ang)