Empat Permata Nabi Adam, Pesan Langit dari Ampenan

AMPENAN (NTBNOW.CO) – Di sebuah rumah yang teduh, Forum Silaturahmi Ranggagata (FSKR) kembali menggelar pengajian umum bulanan. Lokasinya kali ini di kediaman sang penasihat, Drs H Muhibbah Nasrudin, di jantung kota tua Ampenan.

Yang tampil bukan ustaz sembarangan. TGH Muammar Nasrullah, ulama muda yang dikenal sejuk dalam tutur dan tajam dalam pesan. Kali ini membawakan materi yang tidak biasa. Ia berbicara tentang Empat Permata Nabi Adam.

“Empat permata ini bukan perhiasan dunia. Ini perhiasan langit yang diturunkan kepada manusia pertama,” katanya membuka pengajian. Lalu beliau menyebut satu per satu:

Pertama, akal.
Permata pertama yang diserahkan kepada Nabi Adam adalah akal. “Gunakan akal, bukan hanya untuk mencari makan, tapi untuk merenung. Tentang penciptaan Allah, tentang hakikat hidup,” ujar TGH Muammar Nasrullah. Dalam pengajian FSKR di Ampenan ini, ia menekankan bahwa manusia tanpa akal adalah makhluk yang kehilangan arah.

Kedua, agama.
“Agama itu pilihan Allah,” lanjutnya. Yang halal dan haram telah jelas, tinggal bagaimana kita taat. Ini bukan tentang aturan, tapi tentang cinta yang dilandasi oleh keimanan.

Ketiga, amal saleh.
Amal bukan soal besar atau kecilnya aksi, tapi niat dan istiqamah. “Fisik ini akan kembali ke tanah. Ruh milik Allah. Sisanya adalah bekal yang akan dibawa: amal,” jelas TGH Muammar.

Keempat, sifat malu.
Dan yang terakhir, permata yang mulai langka hari ini: malu. “Malu untuk tidak taat. Malu berbuat maksiat. Malu kepada Allah,” katanya lirih.

Namun, keempat permata itu, lanjutnya, bisa hilang. Digerogoti oleh empat penyakit hati:

1. Marah yang membutakan akal.

2. Hasad yang menghitamkan jiwa.

3. Gibah yang mengikis iman.

4. Tamak yang membuat manusia rakus dan lupa batas.

“Duduk di majelis ilmu seperti ini, sekalipun tidak bicara, tetap dapat pahala,” katanya menutup kajian. “Asal fokus, asal niatnya benar.”

Seusai pengajian, Ketua FSKR H. Maskur menyampaikan perubahan waktu rutin majelis. Pengajian FSKR Ampenan kini tidak lagi digelar bakda Asar, tapi pukul 14.00 WITA setiap Minggu ketiga dalam sebulan.

Majelis selesai, tapi pesan empat permata Nabi Adam tetap menggema. Di antara debur ombak Ampenan dan doa-doa yang diam-diam dikabulkan langit. (red)

Keterangan Foto:

Penceramah TGH Muammar Nasrullah memberikan pencerahan kepada para jamaah pengajian bulanan FSKR. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *