MATARAM, NTBNOW.CO–Umat Hindu, Jumat (20/1/2023) merayakan Hari Siwaratri. Apa itu Siwaratri?
Pedanda Gede Made Bhuana Raksa Sebali Waisnawa menjelaskan
Sirawatri adalah perayaan tahunan umat Hindu. Siwaratri juga merupakan hari suci untuk melakukan pemujaan terhadap Hyang Widhi dalam wujud Dewa Siwa.
Siwaratri berasal dari kata Siwa yang artinya Tuhan atau dalam bahasa sansekerta berarti baik hati, harapan dan memaafkan, dan Ratri yang berarti malam atau kegelapan.
Jika digabungkan, Siwaratri bermakna puncak malam. Siwaratri juga mengandung makna sebagai malam renungan suci atau malam pengampunan dosa.
Pada hari ini (Jumat, red) umat Hindu melaksanakan kegiatan yang mengarah pada usaha penyucian diri.
Sebagai malam perenungan, umat Hindu diimbau untuk melakukan instrospeksi diri atas perbutan yang dilakukan selama ini dan memohon diberi tuntunan agar dapat keluar dari perbutan dosa.
Sehari sebelum malam Siwaratri, umat Hindu melaksanakan beberapa ritual atau brata.
Pada malam puncak atau malam Siwaratri, umat Hindu tidak boleh tidur dan diwajibkan untuk melakukan serangkaian kegiatan keagamaan.
Beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan pada malam Siwaratri di antaranya Monabrata atau berdiam diri dan tidak berbicara, Mejagra atau tidak tidur selama semalaman dan Upawasa atau tidak makan dan tidak minum (puasa).
Siwa Ratri sebagai hari penebusan dosa. Sejak pagi pamedek sudah tangkil di Griye Cemare. Mejaya-jaya sekaligus penyambutan acara Siwaratri mengharap sifat kebaikan sebagai pedoman kehidupan.
Pesan Singkat Pedanda Gede Made Bhuana Raksa Sebali Waisnawa:
Jangan pikirkan kejahatan yang pernah di lakukan namun pikirkan dan lakukan bagaimana untuk membaik. (ang)