MATARAM–Jenazah pendaki asal Brazil, Juliana Marins (26) berhasil dievakuasi tim penyelamat gabungan menuju ke Posko Sembalun. Tadi malam langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk diotopsi.
Proses evakuasi korban pada Rabu, 25/6 memakan waktu 20 jam hingga sampai ke Posko Sembalun, tim mulai bergerak 06.00 wita dari tim titik penemuan korban.
Mulai melakukan proses penanganan dan persiapan evakuasi pukul 13.51 wita oleh seluruh tim rescue dan korban berhasil diangkat ke anchor point atas (Punggungan Cemare Nunggal) pada pukul 15.50 wita dan tiba di Pelawangan. Selanjutnya turun menuju Resort Sembalun tiba pukul 20.40 wita.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman mengatakan evakuasi ini melibatkan kolaborasi lintas instansi dan relawan. Bekerja di medan ekstrem dengan cuaca yang tidak menentu.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi seluruh tim yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini. Semoga proses selanjutnya berjalan lancar, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” katanya singkat
Pelaksana Harian (PLH) Sekda NTB, Lalu Muhammad Faozal mengatakan jenazah akan dilakukan proses otopsi Kamis, 26/6, pada pukul 08.00 wita.
“Nanti setelah otopsi jenazah akan lansung dibawa ke Denpasar via jalur darat, dan dari Bali akan dibawa ke Brazil,” katanya saat di RS Bhayangkara Rabu, 25/6 malam.
Ia mengaku, proses pemulangan jenazah dan keluarga korban sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah provinsi (Pemprov) NTB
“Seluruh kebutuhan korban dan keluarga adalah merupakan tanggung jawab Pemprov NTB. Ini adalah bagian dari komitmen untuk memfasilitasi,” akunya.
Ia berharap, kejadian tersebut tidak terulang kembali dan pihaknya akan segera memanggil para jasa Tracking Organizer dan Guide dan pihak-pihak yang terkait. “Segara kita panggil,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Juliana Marins dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam ratusan meter di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, pada Sabtu (21/6) pada pukul 06.30 pagi.
Tanggapan cepat datang dari tim gabungan yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Basarnas Mataram, Polsek Sembalun, Emergency Medical Hikers Community (EMHC), serta SAR Lombok Timur langsung menuju lokasi Cemara Nunggal (Punggungan Rinjani) dengan membawa peralatan vertical rescue.
Juliana sempat berteriak minta tolong, dan didengar oleh beberapa pendaki, Meski begitu, evakuasi belum dapat dilakukan segera karena medan ekstrem dan cuaca buruk.
Proses evakuasi Juliana memakan waktu empat hari dan berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kedalaman 600 meter. (can)
EVAKUASI: Tim Medis saat menerima Jenazah pendaki Brazil Julia. (susan/ntbnow.co)