MATARAM (NTBNOW.CO)–Penyidik kepolisian memeriksa secara maraton saksi kasus kematian anggota Polri Brigadir Esco Faska Rely yang ditemukan tewas mengenaskan di belakang rumahnya di Desa Nyiur Lembang Dalam, Desa Jambatan Gantung, Lombok Barat beberapa waktu lalu.
“Kita masih maraton (pemeriksaan saksi) , masih dalam proses semuanya,” kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Mohammad Kholid di Mataram, Rabu 18/9 kemarin.
Dia mengungkapkan, dalam proses penyidikan ini, penyidik belum menetapkan tersangka. “Semua masih proses di periksa. Jadi doakan saja supaya kasus ini cepat terungkap dan terang benderang,” pintanya.
Perihal istri Brigadir Esco insal R yang diperiksa selama dua hari? Kholid enggan memberikan keterangan lebih jauh. “Semua masih proses ya, jadi nanti kami rilis ya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Subdit III Bidang Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Reskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan mengungkapkan, sudah memeriksa 50 saksi untuk dimintai keterangan perihal kematian anggota Polsek Sekotong tersebut.
“Terakir itu sudah ada 50 orang yang diperiksa, sesuai keterangan dari Kasatreskrim Polsek Lombok Barat,” ungkapnnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menerima hasil dari uji Laboratorium Forensik dan masih menganalisa hasil tersebut. “Setahu saya sudah ada hasil. Kami tidak bisa meyebutkan, kami harus mengumpulkan alat bukti tersbut, jangan sampai nanti kami salah melangkah tanpa alat bukti,” ungkapnya.
Ditanya soal apakah kasus kematian tersebut mengarah kepembunuhan? Catur belum bisa memastikan hal tersbut. ” Itu seperti apa. Ya nanti itu, kan ini masih pemeriksaan, kami belum bisa menyemaikan ke pablik,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, penemuan jenazah Brigadir Esco pada 24 Agustus 2025 berawal dari seorang warga yang sedang mencari ayam peliharaannya di bukit belakang rumahnya, sekitar pukul 11.30 WITA. Saat menyisir area tersebut.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut antara lain satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.
Hasil olah TKP menunjukkan korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon. Posisi tubuh korban berada di sekitar pohon di area dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam. (can)
Keterangan Foto:
JUMPA PERS; Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Mohammad Kholid (tengah). (susan/ntbnow.co)