MATARAM (NTBNOW.CO)–Pengelola homestay mengungkap tersangka pelecehan seksual fisik IWAS alias Agus (23) tahun disinyalir sering mondar mandir ke homestay membawa perempuan yang berbeda- beda dalam satu waktu.
“Yang waktu hari libur bisa dua kali, malamnya beda lagi, dengan beda perempuan,” kata pengelola homestay, Sinta Agustina kepada wartawan di sela-sela rekonstruksi tersangka kasus pelecehan seksual, Rabu 11/12.
Ia mengungkapkan, tersangka juga pernah membawa perempuan dengan almamater berwarna biru tua persis seperti almamater yang digunakan pada saat rekonstruksi.
“Setelah keluar dari kamar itu, ceweknya nangis,”akunya.
Sinta menuturkan, dirinya tidak mengetahui apa yang terjadi di kamar tersebut, lantaran tidak ada suara. ” Saya tidak tidak tahu apa yang terjadi. Kalau mereka berteriak mungkin saya bisa tolong, tapi tidak ada yang berteriak,” ucapnya.
Sinta juga menegaskan, dirinya memberikan kesaksian sesuai dengan apa yang di lihat, karena dirinya tak ingin dianggap berkerja sama dengan pelaku.
“Intinya di sini saya tidak ada bekerja sama dengan siapapun apalagi si Agus buntung itu ya,” tegas Sinta
Sementara itu, penjaga homestay Wayan Kartika mengungkapkan tersangka Agus sering datang ke homestay tersebut dengan wanita yang berbeda-beda.
“Sering kesini 3 sampai 4 kali dalam seminggu dengan perempuan yang berbeda-beda,” ucapnya.
Untuk pembayaran kamar, Wayan mengatakan pihak perempuan yang membayar dengan mengambil short time dengan tarif Rp 50 ribu ” Tapi selama dia kesini (homestay) kadang perempuan kadang juga dia ( Agus) yang bayar,” bebernya.
Wayan juga menyebutkan, kondisi dari para korban yang dibawa Agus terlihat biasa saja. ” Biasa saja, kita kan tidak tau apa yang terjadi,” pangkasnya. (can)
Rekonstruksi: Tersangka pelecehan seksual fisik IWAS alias Agus (23) saat melakukan rekonstruksi di kamar homestay nomor 6. (susan/ntbnow.co)