MATARAM (NTBNOW.CO)–Berawal dari sebuah ex school dance biasa pada 2012 di SMAK Kesuma Mataram, Miracle Dancers (MRDS) berubah menjadi komunitas dance besar dan melahirkan sekolah dance “Heroes Dance Academy”.
MRDS pun telah meraih segudang prestasi dan turut serta mengharumkan nama baik provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di berbagai daerah dan negara dengan memenangkan lomba lomba dance.
“Miracle Dancers sudah mengukir banyak prestasi. Tidak hanya di tingkat lokal atau nasional juga internasional,” jelas pendiri MRDS dan sekolah Heroes Dance Academy, Muhamad Satria Triwibawa atau biasa disapa Ryo sambil menunjukkan medali dan piagam penghargaan di studionya, Selasa (28/2).
Lebih lanjut Ryo menerangkan, masyarakat sudah mulai banyak yang tertarik belajar ngedance di sekolah Heroes Dance Academy (HDA). Mulai dari anak-anak TK hingga mahasiswa. Dan nantinya setelah melalui proses pelatihan sesuai kurikulum nasional pengajaran, mereka akan dimasukkan ke dalam tim utama MRDS.
Lebih dari itu, dance sediri tidak sekedar gerak saja. Melainkan dance bisa menuangkan rasa emosi, stress dan beban pikiran anak muda yang duduk di bangku pendidikan. Sehingga dengan ini jiwa dan pikiran mereka akan lebih sehat dan tidak mudah terjebak kedalam pergaulan bebas yang bisa menjerumuskan ke arah hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti seks bebas, pecandu narkoba, judi, minuman keras dan lain sebagainya.
“Melalui dance ini kita salurkan dampak positifnya supaya tdk berpikir lain-lain. Terutama menjadi wadah positif untuk berekspresi serta berprestasi,” terangnya.
Selain itu, MRDS juga telah menggelar teater dengan tema “House of Miracle” yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak usia dini maupun anak muda supaya lebih memahami dan mengerti tentang berharganya keluarga. Dimana seorang anak harus berbuat baik kepada saudara dan juga berbakti kepada kedua orang tua. “Kemarin kami telah menggelar taetaer edukasi anak. Mungkin hanya Bandung, Surabaya dan Lombok yang menggelar teater seperti ini,” kata Ryo.
Walau demikian, keberadaan komunitas dance atau tarian modern ini belum terlalu dilirik oleh Pemerintah Daerah ataupun KONI. Ke depannya pemerintah diharapkan untuk lebih peduli terhadap komunitas dance.
“Harapan terbesar, kami berharap ada dukungan dari pemerintah. Entah itu ketika ada event maupun ketika kami lomba ke luar daerah atau luar negeri. Soalnya kami kami membawa nama NTB dan Indonesia,” tutupnya. (ang)