MATARAM (NTBNOW.CO)– Proyek pembangunan smelter tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang berlokasi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kini telah memasuki tahap akhir atau commissioning. Smelter ini direncanakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025.
“Saat ini smelter sedang dalam tahap commissioning dan uji coba. Produksi dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2025. Semoga semuanya berjalan lancar,” ungkap Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, H. Sahdan, pada Selasa, 13 Agustus 2024, di Mataram.
H. Sahdan menjelaskan smelter tembaga PT Amman dibangun dengan kapasitas produksi sebesar 950 ribu ton konsentrat per tahun. Dari produksi tersebut, diharapkan dapat menghasilkan 18 ton emas, 77 ton perak, 600 ton tembaga, dan hampir 1 juta ton asam sulfat.
“Setelah smelter ini beroperasi, kita juga harus fokus pada hilirisasi. Saat ini, kami sedang merancang kawasan industri di Sumbawa Barat,” tambahnya.
Pemprov NTB, menurut Sahdan, telah mengajukan usulan kepada Pemerintah Pusat agar Kawasan Industri Smelter masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029. Untuk pembangunan kawasan industri ini, diperlukan lahan seluas 1.200 hektare.
“Lahan untuk kawasan industri seluas 1.200 hektare, dengan rincian 1.000 hektare disiapkan oleh Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan 200 hektare oleh PT AMNT,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sahdan menyebut bahwa Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah memanggil beberapa perusahaan berpengalaman untuk menjadi pengelola kawasan industri tersebut.
“Ada beberapa perusahaan yang dipanggil, salah satunya Krakatau Steel. Kami sedang berjuang agar kawasan industri ini masuk dalam Perpres Pak Prabowo untuk periode 2024-2029,” tutupnya. (can)