BOGOR (NTBNOW.CO)– Semangat melestarikan budaya lokal terus digelorakan oleh generasi muda. Kolaborasi antara Mahasiswa Umbara dengan Kemendiktisaintek menghadirkan kegiatan roadshow pengenalan alat musik tradisional Karinding bersama Komunitas Bilik Jasinga di SMA & SMK Terpadu ABI, Rabu (20/8/2025).
Roadshow perdana ini sukses menarik perhatian siswa, khususnya kelas XI, yang antusias mengikuti setiap rangkaian acara. Karinding, alat musik tradisional Sunda berbahan bambu yang dimainkan dengan cara ditiup, tidak hanya menyajikan harmoni khas Nusantara tetapi juga menyimpan sejarah dan filosofi mendalam bagi masyarakat Sunda.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberi ruang kepada Komunitas Bilik Jasinga untuk berbagi pengetahuan seputar sejarah Karinding, teknik memainkannya, hingga penampilan musik langsung di hadapan siswa. Suasana semakin hidup ketika siswa diajak bernyanyi bersama diiringi alunan Karinding.
Salah satu siswa, Ilda, mengaku sangat terkesan. “Ini pengalaman baru bagi kami. Selain mengenal Karinding, kami juga bisa melihat langsung penampilan luar biasa dari Komunitas Bilik Jasinga,” ungkapnya.
Perwakilan Komunitas Bilik Jasinga, Kang Yasin, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal pihaknya turun langsung ke sekolah-sekolah. “Roadshow ini baru pertama kali kami gelar. Harapannya siswa semakin mengenal, mencintai, sekaligus mengembangkan kreativitas seni berbasis budaya tradisional,” katanya.
Dukungan juga datang dari pihak sekolah. Cucu Rosmiati dan Fajar Riyadi Ilmi, selaku Kepala SMA & SMK Terpadu ABI, menyampaikan apresiasi besar atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurut mereka, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan nilai-nilai budaya lokal tetap hidup di tengah derasnya arus globalisasi.
Kehadiran roadshow Karinding oleh Komunitas Bilik Jasinga menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap musik tradisional Indonesia. Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini menjadi wadah edukasi budaya sekaligus penguatan identitas lokal di era modern. (jejak pers)
Penulis: Tazkia Aulia Dwiandini | Editor: Ahmad Suhaemi