BOGOR, NTBNOW.CO–Himpunan mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia (Himadiksasida) mengadakan buka puasa bersama pada Jumat, 14 April 2023, di gedung Aula Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Bogor Raya.
Kegiatan itu juga diisi dengan diskusi santai yang bertemakan “Menyucikan Kata di Bulan Ramadan” dengan pemateri Nina, M.Pd., dan Triyanto, S.S., M.Hum. Dihadiri juga para dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam bidang sastra khususnya dalam ruang lingkup kepenulisan,” ujar Alpacino, Ketua Umum Himadiksasida. Selain itu, Alpacino memaparkan kegiatan ini juga sebagai bentuk silaturahmi antaramahasiswa dan dosen di PBSI sendiri.
Acara itu dibuka Dekan FKIP, Yusuf Haryanto, M.Pd. Dia menyampaikan apresiasinya. “Alhamdulillah acara ini sangat positif untuk meningkatkan kualitas daya pikir mahasiswa di bidang Bahasa dengan dipandu oleh Bapak Triyanto dan Bu Nina yang di masing-masing dosen tersebut mempunyai kualitas yang baik di bidang penelitian bahasa,” ujarnya.
Pemateri pertama Triyanto, S.S., M.Hum memulai diskusi dengan pemantik “Apakah di bulan suci semua karya harus religi?
Dia lalu menjelaskan merujuk pada pendapat Goenawan Mohammad (2010), sastra islam yakni sastra yang berlandaskan pada ajaran agama islam. Memuji dan mengangkat tokoh-tokoh islam, mengkirtisi realitas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai islam. Mengkritisi pemahaman islam yang dianggap tidak sesuai dengan semangat asli islam awal atau paling tidak sastra yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip islam.
Dia pun merepresentasikan dengan sebuah film karya Habiburrahman El-Shirazy yang berjudul Ayat-Ayat Cinta, yang menggambarkan manusia yang menganut agama islam pada era modern. Selain itu, Pak Triyanto menyampaikan sastra Islam mengajarkan kita untuk membenahkan diri dan menyucikan diri dengan tutur bahasa, tutur batin dan tutur tingkah laku.
Pemateri selanjutnya Nina, M.Pd. Dia menyampaikan bahasa merupakan karya sastra, yang mana kata yang diucapkan kepada orang lain. Pada bulan suci ramadan ini keterikatan antara bahasa dan perempuan itu sangatlah penting. Misalnya kata Nina mencontohkan, seorang ibu dalam kesehariannya bertutur katanya dengan lemah lembut dan itu merupakan menjadi sebuah bekal untuk kedepannya.
Acara ini ditutup dengan buka puasa bersama yang dihadiri Dekan FKIP, Yusuf Haryanto, M.Pd., Kaprodi PBSI UMBARA, Yulia Adiningsih, M.Pd., Dosen PBSI UMBARA, Nina, M.Pd., Triyanto, S.S., M.Hum. Para mahasiswa prodi PBSI UMBARA dari mulai semester 2 sampai semester 8. (SJA/jejak pers)