Ubar Sakral: Gebyar Ulang Tahun Bilik Jasinga ke-7

BOGOR– Untuk merayakan kiprahnya selama tujuh tahun, Bilik Jasinga menggelar perhelatan akbar berupa pameran dan pertunjukan budaya di Lapangan Voli Desa Setu, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Mengusung tema “Ubar Sakral: Ulin Bareng Sakreatif Lokal,” acara ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melestarikan kekayaan budaya Sunda sambil bersenang-senang

Ketua Bilik Jasinga, Kang Yasin Saputra, menjelaskan bahwa tema “Ubar Sakral” memiliki makna mendalam. “Ubar” berarti obat atau penyembuh, sementara “sakral” merujuk pada sesuatu yang suci atau keramat. Melalui tema ini, Bilik Jasinga ingin menghadirkan acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi “obat” bagi jiwa untuk lebih mencintai budaya lokal. Dengan mengajak masyarakat untuk “ulin bareng” (bermain bersama) dan “sakreatif lokal” (berkreasi dengan kearifan lokal), diharapkan semangat gotong royong dan pelestarian budaya semakin tumbuh subur.

Kang Wildan, Ketua Yayasan Bilik Jasinga Wicitrawangsa, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menarik generasi muda agar mudah menerima nilai-nilai budaya dalam kehidupan mereka. “Regenerasi pengurus Bilik Jasinga nanti insya Allah akan diadakan workshop karinding, di mana kita akan belajar membuat dan memainkan karinding. Kegiatan ini akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah dan dinas kebudayaan serta pariwisata,” tuturnya.

Dukungan dari Pemerintah dan Komunitas

Pak Suhendi, Kanit Pol PP, mengatakan, “Kolaborasi yang erat antara Bilik Jasinga, warga sekitar, komunitas seni, pengusaha lokal, dan pemerintah Kecamatan Jasinga menjadi kunci sukses acara ini.” Pemerintah Kecamatan Jasinga juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif Bilik Jasinga dalam melestarikan budaya Sunda. “Semoga Bilik Jasinga semakin maju dan sukses,” tambahnya.

Pak Abdullah dari UBPTE PT Antam Pongkor, turut memberikan ucapan selamat, “Selamat milangkala Bilik Jasinga, semoga ke depannya semakin maju dan tetap melestarikan budaya Sunda. Budaya yang masih melekat mencirikan bahwa masyarakatnya masih memiliki ikatan yang kuat satu sama lain,” ujarnya.

Pertunjukan budaya yang disajikan dalam acara ini begitu memukau. Rampak bedug, tarian tradisional, dan musik Sunda menghipnotis penonton. Kehadiran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sariak Layung Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara) semakin menambah semarak acara. Sejalan dengan tagline “Dari Tatar Sunda untuk Dunia,” UKM Sariak Layung turut berkontribusi dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Sunda ke kancah yang lebih luas.

“Bangga sekali bisa menjadi bagian dari acara milangkala Bilik Jasinga dengan menampilkan pertunjukan tari di depan masyarakat Jasinga. Semoga ke depannya Bilik Jasinga semakin dikenal masyarakat dan selalu aktif dalam melestarikan budaya Sunda,” ujar Rahma Ayu, Ketua Umum UKM Sariak Layung.

Harapan untuk Bilik Jasinga

Pembina Bilik Jasinga, Bapak Ahmad Najib, menyampaikan harapannya untuk Bilik Jasinga yang ke-7 tahun. “Harapannya, Bilik Jasinga menjadi tempat berkomunikasi dan berkumpul untuk mengadakan kegiatan positif mulai dari keagamaan, seni budaya, dan lainnya,” tuturnya.

Ketua panitia, Riko, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. “Semoga acara ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,” ujarnya. Harapannya, perayaan ulang tahun Bilik Jasinga ke-7 ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin peduli dan aktif dalam melestarikan budaya Sunda.

Selain pameran dan pertunjukan, acara ini juga dimeriahkan dengan bazar UMKM yang menampilkan berbagai produk khas Jasinga. Dodol, keripik, kopi, dan aneka jajanan lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Kehadiran bazar ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya, tetapi juga turut memajukan perekonomian lokal. (red)