MATARAM (NTBNOW.CO)-– Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram sukses menyelenggarakan Konferensi Internasional dengan menghadirkan Prof. Dr. Nahla Shabri Al-Sa’idy, Penasihat Grand Syekh Al-Azhar, sebagai pembicara utama. Acara ini mengusung tema “Peran Perempuan Muslim dalam Masyarakat Multikulturalisme: Pengalaman dan Tantangan”, yang membahas dinamika peran perempuan dalam kehidupan sosial serta tantangan yang dihadapi dalam konteks global.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Nahla menyampaikan salam dari Grand Syekh Al-Azhar kepada Rektor dan civitas akademika UIN Mataram. Ia menegaskan pentingnya membangun kerja sama internasional guna meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di kedua institusi.
Mengawali materinya, ia menekankan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam membentuk karakter masyarakat. “Kemerosotan moral sering kali bermula dari keterpurukan moral perempuan. Masyarakat terbentuk dari keluarga, dan perempuan sebagai ibu rumah tangga berperan dalam menentukan arah peradaban,” ujarnya.
Prof. Dr. Nahla juga menyoroti pentingnya memahami ajaran Islam dalam konteks yang luas, tidak hanya secara tekstual, tetapi juga dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan zaman. Ia menggarisbawahi bahwa Islam adalah agama yang moderat dan harus diterapkan dalam kehidupan yang multikultural.
Di Universitas Al-Azhar, yang menampung mahasiswa dari 137 negara, nilai dialog, toleransi, dan saling memahami sangat dijunjung tinggi. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi perempuan Muslim di negara-negara mayoritas non-Muslim, termasuk diskriminasi terhadap pemakaian hijab. Dalam kondisi tertentu, ia berpendapat bahwa keputusan untuk tidak mengenakan hijab bisa dipertimbangkan demi keselamatan dan kebebasan pribadi.
Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., menyambut baik kehadiran Prof. Dr. Nahla dan menegaskan konferensi ini merupakan bagian dari upaya UIN Mataram dalam meningkatkan reputasi akademik di kancah global.
Pada hari yang sama, UIN Mataram juga mengukuhkan empat Profesor/Guru Besar, yang menambah jumlah Profesor di kampus ini menjadi 54 orang. Pascasarjana UIN Mataram kini menawarkan program studi S2 dan S3, serta memiliki jurnal internasional ULUMUNA yang telah terindeks Scopus.
“UIN Mataram terus berupaya menjadi universitas unggul dan berdaya saing internasional. Kami baru saja meraih akreditasi unggul dan sedang mempersiapkan akreditasi internasional guna mewujudkan visi besar kami,” ujar Rektor.
Konferensi ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mengenai peran perempuan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran. UIN Mataram berkomitmen untuk terus menjadi pusat pendidikan yang inklusif dan berkontribusi dalam dialog antaragama serta antarbudaya di tingkat global. (red)
Keterangan Foro:
KONFERENSI INTERNASIONAL: Prof. Dr. Nahla Shabri Al-Sa’idy, Penasihat Grand Syekh Al-Azhar, foto bersama Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag dan para civitas akademika UIN Mataram. (foto humas UIN)