Di Tahun Politik, Media Berperan Merekatkan Perbedaan, Pesan Bupati saat Halal Bihalal SMSI Lobar

LOMBOK BARAT, NTBNOW.CO – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Cabang Lombok Barat menggelar Halal Bihalal, Sabtu (20/5). Halal Bihalal bertajuk “Merajut Kebersamaan Dalam Perbedaan” dihadiri sejumlah pejabat dan politisi. Di antaranya Bupati Lobar, H Fauzan Khalid, Anggota DPD RI, H Sukisman Azmy, Kepala Inspektorat NTB Ibnu Salim, Ketua FKUB NTB TGH Subki Sasaki, dan beberapa anggota DPRD Lobar, Toga, Toma Lobar dan pejabat lainnya.

Ketua SMSI NTB HM Syukur, SH mengatakan peran media sangat penting dalam merekatkan perbedaan khususnya dalam dunia politik.

Tak hanya itu, media bisa melakukan kontrol sosial juga menyajikan informasi yang positif sesuai program pemerintah termasuk pemerintah Lombok Barat.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid menyampaikan rasa bangga, rasa senang atas terlaksananya acara ini terlebih memasuki tahun politik dan temanya pun sangat pas.

“Di tahun politik ini cara berpikir kita berubah. Yakni gimana caranya lawan harus dikalahkan dengan cara yang sportif yakni melalui Pemilu sesuai peraturan perundang undangan,” ujar Bupati yang akan maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Nasdem itu.

“Lebih lagi, lawan dan musuh memiliki arti yang berbeda. Dimana musuh saling bunuh, kalo lawan kita saling dulu-duluan di depan. Saling duluan menuju keatas dalam politik. Di tahun politik ini harus berfikir untuk menjadi lawan bukannya musuh,” ujar Bupati Lombok Barat.

Selain itu, Fauzan Khalid juga mengatakan peran media dalam kontestasi politik lebih luas dan sangat dibutuhkan. Media memiliki peran sangat penting untuk merekatkan dalam kontestasi politik tahun ini. “Media harus menyampaikan informasi yang benar, tangkal berita berita berita hoax dan menciptakan stabilitas saat kontestasi politik mendatang, ” harapnya.

“Mungkin diantara hadirin ada yang pernah menjadi korban media, termasuk saya baru baru ini. Namun saya yakin perusahaan media yang tergabung dalam SMSI bekerja dan menjalankan tufoksinya sesuai dengan kode etik jurnalistik sebagaimana ketentuan UU Pers, ” curhatnya.

 

Tak hanya itu, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid juga meminta media agar bisa membedakan mana berita hasil wawancara dan mana hasil diskusi biasa yang tidak perlu dipublish. Mana berita yang layak tayang dan berita tidak layak tayang.

“Maaf, kadang kadang kita hanya diskusi di berugak, tiba tiba sudah dijadikan berita dan saya kira kurang baik, ” ujar bupati yang ramah itu.

Sementara TGH Subki Sasaki dalam ceramahnya mengajak semua pihak untuk saling merangkul dan saling mendoakan satu sama lain. “Termasuk para politisi yang akan bertarung dalam Pemilu, silakan saling mendoakan,” imbaunya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *