MATARAM – Suasana penuh keakraban mewarnai Halal Bihalal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar di Aula RRI Mataram, Sabtu (25/4/2025).
Acara ini diikuti oleh jajaran pengurus, anggota PWI se-NTB, para wartawan senior, serta sejumlah tamu undangan.
Tidak seperti rutinitas jumpa pers harian, momen kali ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat solidaritas antarinsan pers. Turut hadir Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) NTB, Dr. Najamuddin Amy, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) NTB HM Syukur, Humas PWI NTB Anang, serta para ketua PWI kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Dr. Najamuddin Amy menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang harmonis dengan insan pers NTB. Ia mengaku selama berinteraksi sebagai kepala dinas, tidak pernah dipersulit oleh para wartawan.
“Selama ini kita bekerjasama dengan baik. Kalau ada kerikil-kerikil, itu wajar. Saya bukan pemuas semua pihak,” ujar Najamuddin, disambut tawa peserta Halal Bihalal.
Sementara itu, Anggota Dewan Pers, Yogi Hadi Iswanto, mengingatkan wartawan agar mengambil pelajaran dari kasus yang menimpa JAK TV. Seperti diketahui, Direktur Pemberitaan JAK TV, Tian Bahtiar, ditahan Kejaksaan Agung atas dugaan perintangan penyidikan dalam beberapa perkara korupsi besar, termasuk tata niaga timah dan impor gula.
Tian diduga menerima Rp478,5 juta dari dua pengacara yang tengah menangani kasus di Kejagung, untuk menggiring opini publik melalui pemberitaan.
“Kasus JAK TV ini menjadi pelajaran penting agar kita menjaga independensi pers,” pesan Yogi.
Di akhir acara, Ketua PWI NTB memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Kominfotik atas sinergi yang terjalin.
“Semoga Pak Najamuddin tetap mendapat kepercayaan sebagai Kepala Dinas Kominfotik, di tengah rencana mutasi di Pemprov NTB,” ungkapnya.
Kegiatan Halal Bihalal ini diakhiri dengan foto bersama dan penuh suasana kekeluargaan. (red)
