LOMBOK BARAT, NTBNOW.CO– Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Nursyaf Rullihandia menyatakan telah mendapatkan data lapangan yang utuh serta data dan informasi lengkap di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lombok Barat saat melakukan kunjungan pemantauan pelaksanaan pembangunan Lapas, Selasa (19/12) kemarin.
“Kami sudah dapat gambaran yang jelas terkait apa yang dibutuhkan dalam perencanaan yang akan disusun pada RKP 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025 – 2029,” terang Nursyaf.
Dihadapan Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan, Kepala Bagian Program dan Pelaporan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Dimas Krisna Setiawan dan Kalapas Lombok Barat, M Fadli, Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Nursyaf Rullihandia memaparkan bahwa dalam penyusunan RPJMN 2025 – 2029, Bappenas akan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana juga. Setelah mengevaluasi pelaksanaan pembangunan seluruh Lapas di 2023, dalam pengusulan (RPJMN) selanjutnya kami akan menyertakan kebutuhan sarpras didalamnya,” tambahnya.
Dalam diskusi tersebut, Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan menegaskan bahwa dalam rencana penyusunan roadmap yang telah disusun, perlu adanya pembangunan Satker Baru Pemasyarakatan dan Imigrasi terutama di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan berharap menjadi skala prioritas.
“Kami berharap adanya pembangunan Lapas dan Imigrasi sejumlah lokasi, khususnya di Lombok tengah, apalagi di Lombok Tengah ini kan termasuk KEK, semoga bisa jadi prioritas kedepannya,” terang Parlindungan.
Kegiatan diskusi ini dimaksudkan untuk memantau pelaksanaan pembangunan Lapas dalam rangka penanganan overcrowding yang menjadi isu penting baik dari publik maupun dalam proses perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya.
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk penguatan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan nasional khususnya di bidang hukum pada RKP 2025 dan RPJMN 2025 – 2029.
Usai sesi diskusi, Tim dari Kementerian PPN/Bappenas menyempatkan diri meninjau kegiatan pembinaan kerajinan Cukli dan Batik, serta memantau penyiapan bahan makanan di Dapur, pelayanan kesehatan di Klinik hingga situasi kondisi Blok Hunian Lapas. (ijw)