LOBAR (NTBNOW.CO) – Lapas Kelas IIA Lombok Barat berhasil menekan angka warga binaan yang sakit hingga 54% melalui program unggulan Perda Tilang (Perawat Datang Sakit Hilang) dan Kelompok Sadar Sehat (KSS). Program ini diluncurkan oleh Kanwil Kemenkumham NTB dan terbukti efektif dalam memberikan layanan kesehatan kepada para warga binaan.
Menurut data per 19 September 2024 dari Klinik Pratama Lapas Lombok Barat, terjadi penurunan signifikan jumlah warga binaan yang membutuhkan layanan medis dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Tajudinur, Kepala Seksi Binadik Lapas Lombok Barat.
“Program Perda Tilang dan KSS telah memberikan dampak yang sangat positif, bahkan meskipun jumlah warga binaan meningkat sebesar 12% tahun ini,” jelas Tajudinur pada Kamis (19/09/2024).
Pada 2023, dengan populasi warga binaan sebanyak 1.638 orang, Klinik Pratama mencatat 2.161 kunjungan medis hingga Desember. Namun, hingga September 2024, jumlah kunjungan medis turun menjadi 1.239 orang, meskipun jumlah warga binaan meningkat menjadi 1.862 orang.
“Penurunan sebesar 45%, atau selisih 922 orang, menunjukkan efektivitas program ini dalam menurunkan angka warga binaan yang sakit,” tambahnya.
Program ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap layanan kesehatan di Lapas Lombok Barat.
Kepala Lapas Lombok Barat, M. Fadli, juga memberikan apresiasi kepada tim Binadik yang terus berkomitmen menjalankan program ini dengan konsisten.
“Saya sangat mengapresiasi komitmen dan konsistensi jajaran Kasi Binadik dalam memberikan pelayanan maksimal bagi warga binaan,” ujar Fadli.
Fadli menambahkan, program ini dirancang untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas SDM di Lapas Lombok Barat.
“Kami berkomitmen memastikan semua warga binaan mendapatkan perawatan intensif sesuai dengan Pedoman Teknis Penanganan Pelayanan Kesehatan WBP,” tegasnya.
Lapas Kelas IIA Lombok Barat terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan dan sumber daya manusia di lingkungan lapas. (ijw)