FORNAS  

UMKM di GOR Turida Keluhkan Sepi Pembeli 

MATARAM–Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Festival olahraga masyarakat nasional (Fornas) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) venue GOR Turida, Kota Mataram mengeluhkan sepinya kunjungan bahkan pembeli di lapak UMKM.

“Dari tanggal 25 Juli saya disini. Ini diluar ekspektasi kita sepinya. Daya beli peserta itu kurang. Sehari itu susah nyari 10 potong yang laku,” kata salah satu pedagang jerse Fornas VIII 2025, Ogi, Senin (28/7).

Melihat jumlah peserta yang datang, para pedagang khususnya dari luar daerah berharap bisa mendapatkan omzet yang tinggi. Namun hingga hari kedua omzet yang diperoleh hanya sekitar Rp 3 juta.

“Ini jauh dari ekspektasi. Kalau dua tahun di Bandung itu lumayan ramai. Masih dapatlah. Tapi kalau tahun sekarang hampir rata-rata mengeluh masalah omzet,” tuturnya.

Jumlah Induk organisasi olahraga (Inorga) yang dipertandingkan di GOR lumayan banyak hampir 18 Inorga. Meski demikian, kondisi ini tidak berdampak pada pendapatan pelaku usaha.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh lokasi lapak yang disiapkan. Dimana, lapak penjualan jerse Fornas VIII yang disiapkan kurang strategis. Sehingga bus para peserta jarang ada yang mampir dan hanya melewati lapak UMKM.

“Ya mungkin ada yang dapat. Tapi kalau dihitung rata-rata masih jauh. Posisi tidak terlalu terihat sama atlet atau peserta. Mereka tidak lewat sini. Setelah mereka keluar GOR langsung di jemput kendaraan dan parkir di lapangan tengah,” keluh Ogi.

Dengan omzet yang masih sangat minim, masih memikirkan untuk bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan. Apalagi jarse Fornas VIII yang dibawa hampir 500 potong.

“Jerse kayak gin ikan risiko. Kalau misalkan tidak laku ya kita rugi. Karena jerse kayak begini ada momentnya. Kalau tidak laku sudah tidak bisa dijual di mana-mana,” ujarnya.

Kondisi yang sama dikeluhkan juga oleh pelaku UMKM yang lain. Fernando menyebutkan dalam sehari jumlah barang yang laku terjual paling banyak 15 buah. Namun jumlah ini jauh dari harapan.

“Beda sama yang di Bandung. Banyak kalau disana,” akunya.

Menurutnya, minimnya omzet ini salah satunya disebabkan venue yang disiapkan sangat banyak. Sehingga para peserta tersebar di masing-masing venue sesuai dengan Inorganya.

“Kalau disini kan mencar-mencar tempatnya, kebanyakan tempat dan jauh-jauh,” tuturnya.

Namun ia berharap dengan sisa waktu hingga tinggal 4 hari terget omsetnya terpenuhi sehingga menutup biaya produksi hingga biaya transportasi.

“Tapi semoga besok dan seterusnya ramai, supaya biaya bisa nutup,”imbuhnya. (can)

Keterangan Foto:

FORNAS: Salah satu UMKM di GOR Turida, Mataram. (susan/ntbnow.co)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *