LOTIM–Forum Masbagik Bersatu (Formabes) menggelar musyawarah besar (Mubes) tahun 2021. Pembukaan Mubes dipusatkan di Lesehan Bebalung, Jalan Raya Bilasundung Desa Danger, Kecamatan Masbagik, Sabtu 6 Oktober 2021.
Pada Mubes Formabes ini, pihak panitia mengambil tema “Generasi Pemersatu Merangkai Gagasan Menuju Perubahan”. Tema ini diambil sebagai titik tekan bahwa Formabes merupakan suatu wadah untuk mempersatukan generasi muda di Kecamatan Masbagik pada kegiatan-kegiatan positif.
Acara tersebut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, Drs. H. M. Juaini Taofik, M.AP, Kapolres Lotim, AKBP, Herman Suryono, SIK.,MH dan para wakil ketua dan anggota DPRD Lotim asal Masbagik, kepala desa serta beberapa tokoh Masbagik lainnya.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Mubes Formabes, Bayu Ade Surya, menyampaikan, tema ini diambil untuk membuka ruang bagi pemuda Masbagik agar turut andil mendukung pembangunan di Kabupaten Lotim.
“Pemuda harus diberikan ruang untuk terus berkreasi dari segala aspek. Dan Formabes inilah salah satu ruang pemersatu untuk berkreasi itu,” terang.
Mubes Formabes ini, lanjutnya, akan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 6 sampai 7 November 2021 yang dipusatkan di dua tempat yakni di Lesehan Bebalung, Bilasundung Desa Danger dan di Desa Tetebatu.
Pembina Formabes, Edy Budaya Lutfi, menegaskan wadah Formabes ini merupakan kegiatan yang cukup positif untuk merangkai masa depan dan memajukan ke Kabupaten Lotim. Apalagi Kecamatan Masbagik menempati urutan pertama dengan penduduk tertinggi dari 21 kecamatan di Kabupaten Lotim.
Bahkan Masbagik telah mencatatkan sejarah pejuang kemerdekaan melalui pasukan Banteng Hitam dengan segala potensinya. Atas dasar itu, pemuda di Masbagik harus bersatu mewujudkan Kabupaten Lotim yang maju dengan karakter gotong royong.
Edy Budaya Lutfi menekankan, Formabes merupakan lembaga independen untuk kemaslahatan masyarakat, tidak berbasis politik. “Formabes harus bersinergi dengan pemerintah, sebagai perpanjangan tangan program – program pemerintah,” ungkapnya.
Ketua Umum Formabes, Sopian Hadi, menyebutkan usia Formabes saat ini 18 tahun dengan segala perjuangan, prestasi, suka dan duka. berorganisasi harus ada etika dan moral.
“Siapapun jadi ketua nanti harus mengacu kepada AD/ART. PR kita ke depan untuk terus bersatu,” pesannya.
Sekda Lotim, Drs. H. M. Juaini Taofik, MAP, mengatakan pemerintah daerah sangat mengapresiasi sikap istiqomah Formabes sebagai organisasi sosial.
Ditekankannya, organisasi apapun dan dalam demokrasi bagaimanapun harus mampu berkolaborasi, komunikasi dan siap dikritik. Untuk itu Sekda berharap siapapun yang terpilih harus mampu menjalankan tiga C tersebut.
Sementara, tokoh agama, TGH. Muhammad Nawawi, QH. M.Pdi, yang turut hadir dalam Mubes Formabes ini menyampaikan, hubungan orang tua dan pemuda harus sejalan. Tidak ada keberhasilan tanpa ada sebuah kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa adanya persatuan.
“Tidak mungkin kita bersatu tanpa bertemu/berdiskusi dan tidak ada artinya berkumpul/musyawarah tanpa saling menghargai. Jika saling menghargai, maka kita saling kunjungi, jika sudah saling kunjungi sehingga kemenangan bisa diraih,” pesannya.
Kapolres Lotim, AKBP Herman Suriyono, SIK, menyebut merawat Kamtibmas tidak hanya dari kepolisian. Melainkan membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali dari unsur pemuda. Maka dari itu, kehadiran Formabes diharapkan dapat merawat kebhinekaan dan keberagaman di NKRI.
“Semoga Mubes Formabes ini melahirkan pemimpin yang amanah, mampu bersinergi untuk berkiprah kepada masyarakat,” pungkasnya sekaligus membuka acara. (yon)